10 Tips Lindungi Diri dari Bahaya Saat Terjebak Kerumunan, Belajar dari Tragedi Itaewon

4 November 2022, 16:36 WIB
10 Tips Lindungi Diri dari Bahaya Saat Terjebak Kerumunan, Belajar dari Tragedi Itaewon /Twitter @belugasong

BANDUNGRAYA.ID - Mengambil pelajaran dari tragedi kerumunan massa di Itaewon, Korea Selatan, berikut sepuluh tips melindungi diri dari bahaya saat terjebak kerumunan serupa.

Pesta Halloween yang berujung maut di distrik Itaewon, Kota Seoul, Korea Selatan, Sabtu, 29 Oktober 2022, menyisakan duka mendalam bagi para keluarga korban.

Lalu, apabila tidak sengaja terjebak kerumunan seperti di Itaewon, apa yang harus dilakukan oleh seseorang? Berikut tips melindungi diri dari potensi bahan terjebak dalam kerumunan.

Baca Juga: WADUH Bukan Hanya Itaewon, Ini 4 Tragedi Mematikan Akibat Kerumunan di Dunia, Ada Kanjuruhan?

Mehdi Moussaid, seorang peneliti di bidang perilaku kerumunan dari Universitas Max Planck Institute for Human Development berbagi sepuluh tips melindungi diri dari bahaya saat terjebak kerumunan.

1. Lihat Situasi

Tujuan utama Anda adalah untuk keluar membebaskan diri dari kerumunan secepat dan setenang mungkin.

Baca situasi. Lihat dan perkirakan di mana pusat kerumunan terjadi.

Lalu, lihat sekitar dan cari bagian dengan tingkat kerumunan lebih sedikit.

Jangan lupa lihat juga ke bagian atas. Apabila ada pagar, tangga, atau pijakan yang lebih tinggi, cobalah untuk meraihnya sehingga Anda dapat segera memisahkan diri dari kerumunan.

Tapi pastikan bahwa pagar, tangga, atau pijakan itu dapat Anda raih. Jangan dekati dinding atau pagar apabila jauh dari jangkauan Anda. Hal ini akan justru membahayakan Anda.

Banyak kasus kerumunan massa yang meninggal karena korban berada pada posisi terpojok di barikade permanen seperti dinding atau pagar yang tinggi.

2. Segera Tinggalkan Kerumunan Selagi Bisa

Jika kerumunan meningkat di sekeliling Anda, maka ruang kosong untuk Anda dapat bergerak bebas akan makin berkurang.

Semakin lama Anda menunggu, kesempatan Anda untuk keluar semakin kecil.

Karenanya, jangan pernah ragu untuk terus mencari celah untuk membebaskan diri dari kerumunan begitu Anda mulai merasa tidak nyaman, mumpung masih ada ruang cukup untuk Anda bergerak keluar.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Kuliner Bandung yang Paling Dicari Orang Jakarta, Laris Manis dan Legendaris

3. Tetap Berdiri Tegak dan Jaga Keseimbangan

Jika dirasa sudah tak dapat membebaskan diri dari kerumunan, maka jangan panik.

Tetap konsentrasi. Jaga keseimbangan tubuh Anda tetap tegak.

Dalam sebuah keramaian, secara fisik jarak antar orang akan sangat dekat hingga dapat saling menekan atau mendesak satu sama lain. 

Dalam situasi seperti itu, jika seseorang terjatuh, maka akan dapat menimbulkan efek domino yang sangat berbahaya.

Satu orang terjatuh dapat menyebabkan orang-orang lain di sekelilingnya ikut terjatuh.

4. Irit Nafas

Oksigen adalah aumber daya Anda yang paling berharga di saat genting seperti itu, terutama ketika kondisi memburuk.

Sebagian besar kematian akibat terinjak-injak adalah karena sesak nafas. 

Jangan berteriak apabila tidak perlu. Atur nafas Anda.

5. Lindungi Dada Anda dengan Kedua Lengan

Ketika tubuh Anda merasakan dorongan lebih kencang, lipat lengan Anda seperti hendak bertinju.

Lindungi sebisa mungkin bagian vital tubuh Anda di sekitar rongga dada, seperti jantung dan paru-paru.

Selain melindungi rongga dada, dengan boxing hands position seperti itu juga akan membuat sedikit jarak antara Anda dengan orang di depan Anda.

Dengan demikian, Anda akan lebih leluasa bernafas.

6. Ikuti Alur

Dalam kondisi terjadi gerakan turbulensi, jangan melawan arus, karena hanya akan menghabiskan tenaga.

Sebaliknya, ikuti arus, tetaplah bergerak, dan jaga keseimbangan. Sebisa mungkin sesuaikan kecepatan Anda bergerak dengan gerakan orang di sekeliling Anda.

Teknik menyelaraskan kecepatan gerakan tubuh ini terutama berguna saat posisinya searah. 

Anda harus waspada dengan kecepatan gerakan orang-orang di belakang Anda agar tidak tertabrak dan terinjak-injak.

7. Menjauh dari Pembatas

Hati-hati dengan pembatas atau barikade. Biasanya bahan pembentuknya adalah material yang keras seperti besi, beton, atau kayu yang tebal. Tips ini berkaitan dengan tips nomor satu.

Jangan buat diri Anda justru terpojok ke arah dinding, pagar, atau pilar yang umumnya terbuat dari material solid karena akan sangat membahayakan tubuh Anda.

Baca Juga: P1 Tak Dapat Formasi PPPK Guru 2022: Dilema Pilih Turun Prioritas atau Tidak, Simak Pertimbangannya

8. Ukur Kepadatan Kerumunan

Caranya dengan mengamati tiga tanda berikut:

• Apabila Anda masih dapat bergerak bebas tanpa bersentuhan dengan orang lain, tandanya Anda masih berada di tempat yang aman.

• Apabila Anda mulai dapat bersentuhan dengan satu atau dua orang tanpa sengaja, pada dasarnya kepadatan masih cukup aman.

Namun, pastikan Anda waspada. Tetap baca situasi. Jika memungkinkan, ada baiknya Anda mulai bergeser ke area yang lebih aman, dekat dengan pintu keluar, misalnya.

• Apabila Anda merasa sudah sulit bergerak, bahkan hanya untuk mengusap wajah atau mengangkat tangan Anda, maka berhati-hatilah. 

Segera usahakan untuk membebaskan diri Anda dari kerumunan, karena ini merupakan tanda-tanda awal akan terjadinya pemusatan massa lebih besar.

9. Antisipasi Kepanikan

Situasi panik adalah sebuah keadaan di mana terjadi pergerakan kerumunan massa ke arah yang sama, baik oleh sebab yang nyata atau baru dugaan.

Dalam kondisi seperti ini, waspadalah, karena tiap gerakan kerumunan dapat menyebabkan bahaya. 

Tetap tenang, baca situasi, sambil tetap berusaha bergerak menjauh dari kerumunan tersebut.

10. Saling Menolong Sepanjang Tidak Membahayakan Diri

Ketika melihat orang lain di samping atau di depan Anda terjatuh, misalnya, selama masih memungkinkan untuk menolong, Anda dapat menolongnya. 

Hal ini biasanya akan menular ke sekelilingnya. Apabila saling menolong, diharapkan situasi menjadi lebih baik.

Namun, apabila dengan menolongnya, Anda merasa dapat membahayakan diri sendiri, maka menyelamatkan dan melindungi diri sendiri adalah hal yang paling utama.

Itulah sepuluh tips melindungi diri saat terjebak kerumunan, agar kejadian seperti tragedi Itaewon tidak terulang kembali.

Mata dunia tertuju pada insiden yang kini lebih dikenal sebagai Itaewon disaster yang telah menewaskan 150 lebih pengunjung yang rata-rata masih berusia 20an tahun tersebut.

Meski masih ditelusuri, simpulan sementara penyebabnya adalah terjadinya pemusatan kerumunan massa yang jauh melebihi kapasitas gang di mana peristiwa itu terjadi.

Sebab tersebut diperparah dengan aksi dorong dari massa yang ada di bagian jalan yang lebih tinggi ditambah kondisi jalan yang menurun.

Hal tersebut menyebabkan daya dorong menjadi sangat kuat sehingga massa yang ada di depannya terjatuh dan tertindih massa yang ada di belakang.***

 

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Tags

Terkini

Terpopuler