Kemendikbud Luncurkan Buku KKN Tematik Covid-19, Kolaborasi Pemerintah Atasi Pandemi

30 Oktober 2020, 05:59 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. kemendikbud luncurkan buku KKN Tematik Covid-19. //Instagram/@nadiemmakarim

PR BANDUNGRAYA – Sebagai momentum memperingati Hari Sumpah Pemuda, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Buku Pembelajaran Praktik Baik KKN Tematik (KKNT) Covid-19.

Peluncuran buku melalui daring ini dihadiri pula Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) Doni Monardo. Hadir juga beberapa perwakilan mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN Tematik Covid-19

Buku Pembelajaran Praktik Baik KKN Tematik (KKNT) Covid-19 berisi berbagai praktik baik dalam implementasi KKN Tematik Covid-19.

Baca Juga: CEO SM Entertainment Beri Bocoran Soal NCT 2020, Intip Seputar 23 Member Tersebut Disini

“Diharapkan (buku ini) dapat menginspirasi banyak orang, khususnya generasi muda, untuk terus memberikan kontribusi konkret pada masyarakat,” ujar Nadiem Makarim.

Sementara itu, Doni Monardo Selaku Kepala BPNB mengatakan bahwa kolaborasi antara kementerian/lembaga merupakan kunci keberhasilan perubahan perilaku yang melibatkan peran mahasiswa dan dosen sebagai pejuang di garis terdepan.

Ia pun berharap pemerintah daerah dapat mendukung kegiatan KKNT agar interaksi dengan maksimal supaya program ini berjalan lancar.

Baca Juga: Unggah Postingan di Instagram Soal Covid-19, Ibrahimovic Sindir Cristiano Ronaldo?

Menteri Dalam Negeri yang hadir di saat peluncuran pun berpendapat bahwa peran pemuda sungguh penting sehingga Tito mengharapkan agar pemuda selalu memegang peran penting dalam arah budaya bangsa.

“Suara adik-adik sebagai mahasiswa akan didengar. Adik-adik bisa menjadi solusi dan memberi saran bagi kebijakan pemerintah karena kalian berasal dari berbagai disiplin ilmu. Semoga adik-adik bisa memberikan pencerahan bagi masyarakat dan solusi bagi pemerintah baik di tingkat desa maupun pusat. Tetap jaga kesehatan saat beraktivitas,” ujar Tito.

Rahmani Fadilah mahasiswa Akademi Kebidanan Sismadi, Jakarta, yang hadir dalam peluncuran tersebut, menuturkan bahwa setelah terjadi pandemi Covid 19 kampusnya tidak mencanangkan program KKN ke rumah sakit seperti biasa.

Baca Juga: Diadakan Secara Online, Indonesia Game Awards 2020 Akan Suguhkan 14 Kategori Penghargaan

Namun, Rahmani justru berinisiatif mendaftarkan dirinya menjadi relawan Covid 19 agar mendapatkan pengalaman dan bisa terjun langsung dalam penanganan penyebaran virus Covid 19.

“Setiap hari kami kerap mengingatkan siapapun yang kami temui di lapangan untuk menerapkan 3M dengan benar. Keterlibatan ibu-ibu PKK untuk mensosialisasikan protokol kesehatan di sekitar lingkungan sangat membantu,” ujarnya.

Sedangkan mahasiswa lain, seperti Hanifan Intan yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara, mengatakan bahwa ia tergerak atas nuraninya sebagai mahasiswa yang harus memberi manfaat kepada khalayak.

Baca Juga: BLACKPINK Pakai Baju 'Sultan' di Penampilan Lagu Pretty Savage, Harga Baju Capai Rp 30 Juta

Meskipun dirinya bukan dari kalangan mahasiswa kesehatan, hal itu tidak lantas membuat semangatnya menghilang.

“Jangan berpikir meski bukan orang (dari bidang) kesehatan, kita tidak bisa mengambil peran, meski hanya sebatas memberi semangat kepada orang yang terpapar Covid-19, atau mengingatkan keluarga dan teman kita untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan melalui media sosial kita,” ujar Hanifah.

Sejak April 2020, mahasiswa telah aktif terjun sebagai relawan untuk mitigasi pandemi melalui program RECON-Relawan Covid Nasional.

Baca Juga: Ikuti 7 Tips Berikut Ini Biar Bisa Kurangi Kecemasan dan Stres dengan Rehat dari Media Sosial

Selain itu, sejak Juni 2020 telah berjalan pula program kampus mengajar perintis, mahasiswa mengajar dari rumah, serta program-program KKNT lain.

Program kegiatan perintis pengabdian mahasiswa kepada masyarakat pertama kali dilakukan di tiga kampus, yaitu Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Andalas. Edukasi mengenai literasi dan numerasi pada pertengahan Agustus hingga September 2020 telah dilakukan dengan melibatkan lebih dari 5.600 mahasiswa dari sekitar 200 perguruan tinggi.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Kemendikbud RI

Tags

Terkini

Terpopuler