World AIDS Day 2020: Mengapa Stigma Buruk Terhadap Penderita HIV AIDS Perlu Dihilangkan?

- 1 Desember 2020, 13:04 WIB
Poster Hari AIDS Sedunia.
Poster Hari AIDS Sedunia. /Freepik

PR BANDUNGRAYA – Setiap tanggal 1 Desember, masyarakat dunia memperingati World AIDS Day atau Hari AIDS Sedunia. Hari ini, tagar #WorldAIDSDay pun menduduki tangga trending di Twitter.

Hari ini, 1 Desember 2020, masyarakat di seluruh dunia beramai-ramai memberikan dukungan pada Hari AIDS Sedunia bagi orang-orang yang terinfeksi HIV serta para korban yang telah gugur melawan penyakit AIDS.

Tahun 2020, ini, perhatian pun teralihkan kepada virus Covid-19 yang telah menyebabkan pandemi kelas global selama nyaris satu tahun lamanya dan belum dipastikan kapan akan berakhir.

Baca Juga: 7 Cara Mengurangi Risiko Penyakit Jantung, Salah Satunya Jaga Berat Badan

Jika tidak segera diobati dengan baik, baik penyakit AIDS akibat virus HIV maupun Covid-19 dapat mematikan dan memakan lebih banyak lagi korban.

Dalam memperigati Hari AIDS Sedunia, Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) pun memberikan pesan pengingat melalui Twitter bahwa sekitar 12 juta orang yang terinfeksi virus HIV masih belum bisa mendapatkan akses pengobatan untuk menyelamatkan jiwa mereka.

Selain itu, banyak penderita HIV AIDS yang juga menjadi korban diskriminasi dan stigma di seluruh dunia.

Baca Juga: Kedatangannya Siap Disambut Raisa, Habib Rizieq Shihab Akan Jalani Tes Swab Terlebih Dahulu

Secara umum, HIV memang dapat ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah dan air mani maupun cairan vagina.

Akan tetapi, penularan melalui air susu ibu kepada anaknya pun banyak ditemukan di dunia, sehingga anak-anak yang terlahir dengan virus HIV pada tubuhnya sering kali menjadi korban diskriminasi oleh masyarakat lain.

Kemudian, diskriminasi juga dirasakan berbagai kelompok masyarakat tertentu yang mendapat stigma buruk terutama pada transgender, masyarakat etnis tertentu, kelompok LGBT, dan banyak lainnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, Siapa pun yang Sempat Berinteraksi Wajib Lakukan Langkah Ini

Tidak hanya terkait HIV, diskriminasi pada penderitanya juga terjadi dalam konteks virus Covid-19.

Sejak bermulanya pandemi Covid-19, banyak stigma yang beredar, termasuk xenofobia yang mengarah kepada masyarakat yang dianggap sebagai pembawa virus corona.

Sama halnya terkait virus HIV, UNAIDS juga melaporkan adanya diskriminasi terhadap tenaga kesehatan yang menangani Covid-19, kekerasan verbal hingga fisik kepada orang-orang yang sembuh dari virus Covid-19, hingga diskriminasi terhadap gender tertentu.

Baca Juga: Begini Saat Jungkook BTS Jadi Sutradara di Balik Layar Pembuatan MV Life Goes On

Terkait hal ini UNAIDS menyampaikan keresahan serta tindakan mereka perihal diskriminasi HIV/AIDS dan Covid-19 yang masih ada hingga sekarang.

“Stigma dan diskriminasi itu kontraproduktif. Hal ini mengekspos masyarakat pada kekerasan, pelecehan dan perundungan, menghalangi orang untuk mendapatkan penanganan, serta menghalangi tindak ukur kesehatan publik dalam mengatasi pandemi secara efektif,” kata Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima.

Oleh sebab itu, segala stigma buruk yang beredar terkait pandemi Covid-19 maupun HIV/AIDS perlu dihilangkan.

Baca Juga: Unik dan Funky, Kai EXO dan BoA Kenakan Topi Bedazzled yang Sama di Comeback Terbaru Mereka

Baik masyarakat maupun pemerintah perlu fokus pada pencegahan, pengobatan, dan pengendalian pandemi yang terjadi.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: UNAIDS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x