Network
PR BANDUNGRAYA – Sistem pembelajaran tatap muka (PTM) ditargetkan akan mulai berjalan pada Juni 2021 mendatang. Hal itu diungkapkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung.
Pada bulan Juni 2021, idealnya pembelajaran tatap muka sudah berlangsung di setiap sekolah, menurut Bambang Irianto selaku Kepala Seksi Kurikulum SMP Disdik Kota Bandung pada Selasa,9 Maret 2021.
Tetapi sebelum memulai pembelajaran tatap muka, harus dipastikan dulu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di tiap sekolah.
Menurut Bambang, pembelajaran tatap muka penting, sebab dalam pembelajaran tatap muka terjadi interaksi antara guru dan para siswa.
Selain itu pembelajaran tatap muka membuka ruang kerjasama antar siswa dalam berdiskusi.
“Tatap muka itu terjadi interaksi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Ketika siswa ingin bekerja sama dan adanya komunikasi ide dan gagasan kritis bisa disampaikan,” tutur Bambang dikutip tim PRBandungRaya.com dari laman Antara.
Terdapat dua skenario yang disiapkan untuk pembelajaran tatap muka.
Skenario pertama adalah pembagian jam pembelajaran, dan skenario kedua adalah pembatasan jumlah siswa yang dapat mengikuti proses pembelajaran tatap muka.
Baca Juga: Bansos BST Rp300 Ribu Sudah Bisa Dicairkan, Cek Daftar Nama Penerima di dtks.kemensos.go.id
Menurut Bambang, pembelajaran tatap muka ini harus disetujui oleh pihak orang tua murid.
Jika orang tua murid tidak mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka, maka murid yang bersangkutan tetap belajar secara daring.
Skenario dan ketentuan tersebut sudah disampaikan dan disiapkan oleh para sekolah yang akan menggelar pembelajaran tatap muka.
Menurut Bambang, hingga saat ini persiapan pembelajaran tatap muka sudah mencapai 80 persen.
Baca Juga: Liga Champions: Imbang Melawan Sevilla, Borussia Dortmund Tetap Melaju ke Babak Selanjutnya
“Sekolah juga sudah mendata, mana orang tua yang sudah mengizinkan dan yang belum, mana siswa yang siap dan yang belum,” tutur Bambang.
Guna menunjang proses pembelajaran tatap muka berjalan aman, sekitar 1.339 guru akan mengikuti vaksinasi Covid-19 menurut Edy Suparjoto selaku Kabid Pembinaan P3TK Disdik Kota Bandung.
“Untuk persiapan PTM ya kami targetnya semuanya, supaya semua guru sudah divaksin gitu,” tutur Edy.
Edy juga mengatakan bahwa masih terdapat beberapa guru yang menolak untuk melakukan vaksinasi, dan pihaknya belum dapat memutuskan apakah guru yang menolak vaksin dapat mengajar secara tatap muka atau tidak.
Baca Juga: Mengenal Hipospadia yang Dialami Aprilia Manganang, Benarkah Bisa Sebabkan Perubahan Kelamin?
Tetapi pihaknya akan secara persuasif meminta guru-guru untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Jika cara persuasif tersebut tetap tidak berhasil maka, pihaknya akan menyerahkan ke Dinas Kesehatan agar guru bersangkutan mendapat penjelasan.***
