Network
BANDUNGRAYA.ID- Awas Ada Covid-19 Subvarian Terbaru di Indonesia, Ternyata Begini Gejalanya: Apakah Kamu Merasakan?.
Sub-varian Omicron (BA.4 dan BA.5 dinyatakan sudah masuk di Indonesia. Pertama kali terdeteksi pada 6 Juni 2022.
Hingga 15 Juni 2022, total 4 pasien diketahui terinfeksi virus omicron baru, satu di antaranya positif BA.4 dan 3 lainnya positif membedakan BA.5.
Baca Juga: AYAH BUNDA Waspadai, Cek 3 Tahapan Gejala Keracunan Etilen Glikol, Awas Ada di Obat Sirup!
Menanggapi kondisi tersebut, Dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, mengatakan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan menyebar lebih cepat dibandingkan dengan substrain Omicron sebelumnya, yaitu BA.1 dan BA . 2.
Sedangkan untuk tinngkat keparahan, disampaikan bahwa indikasi kesakitan yang lebih parah dari varian sebelumnya.
Baca Juga: Awas! Bahaya Sirup Obat Anak Tercemar, BPOM Bagi Tips Aman Beli Obat
Oleh karena itu, Sharil mengimbay masyarakat agar lebih waspada adanya immune escape, yaitu kondisi di mana sistem imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan akibat dari paparan atau infeksi varian omicron.
Kondisi di atas menegaskan bahwa pola hidup sehat sesuai dengan prosedur kesehatan dan vaksinasi terhadap Covid-19 tetap menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Sebab pandemi belum hilang di seluruh dunia dan di Indonesia, masih ada kemungkinan jumlah kasus yang dikonfirmasi akan meningkat. Jika ada gejala COVID-19, harap segera, benar, dan ikuti prosedur pencegahan COVID-19 melalui isolasi mandiri dan kunjungan fasilitas medis jarak jauh.
Baca Juga: AWAS, Ternyata Ini 7 Alasan Kenapa Pasangan Kamu Selingkuh, Padahal Sudah Memberikan Segalanya?
Berikut gejala khas Subvarian Omecron BA.4 dan BA.5 menurut ahli imunologi dari Trinity College Dublin, Profesor Luke O'Neill:
Subvarian Omicron tersebut dapat menyebabkan gejala berbeda, termasuk yang muncul pada malam hari.
"Satu gejala tambahan untuk BA.5 yang saya lihat adalah keringat malam," ujar O'Neill seperti dilansir dari Independent.
Ia menambahkan, bahwa gejala ini kerap sulit dikenali pasien Covid-19, karena banyak orang yang merasakan berkeringat di malam hari.
Gejala tersebut ditunjukkan pada keringat berlebih hingga membuat pakaian maupun tempat tidur menjadi basah.
"Gabungan sistem kekebalan Anda dan virus yang sedikit berbeda mungkin menimbulkan penyakit yang sedikit berbeda, anehnya keringat malam menjadi ciri khasnya," ucap O'Neill.
Selain itu, gejala subvarian BA.5 yang banyak dikeluhkan di antaranya batuk, demam, pilek, nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual, muntah, sesak napas, hingga anosmia.
Subvarian BA.5 juga diketahui berbeda dengan strain sebelumnya, yakni memiliki kemampuan untuk menginfeksi kembali orang dalam beberapa pekan setelah terinfeksi Covid-19.
Oleh karena itu, O'Neill menyarankan agar masyarakat segera mendapatkan vaksin guna memberikan perlindungan maksimal terhadap keparahan penyakit akibat infeksi.***
