Mengelola Pembelajaran Adaptif, Fleksibel, dan Akomodatif, Kemendikbud Gelar Webinar Seri ke-8

- 27 Agustus 2020, 11:17 WIB
Ilustrasi webinar. Kemdikbud gelar webinar ke-8 di tengah pandemi yang diikuti 4.000 peserta.
Ilustrasi webinar. Kemdikbud gelar webinar ke-8 di tengah pandemi yang diikuti 4.000 peserta. /PIXABAY/

PR BANDUNGRAYA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter kembali menggelar webinar yang ke delapan kalinya.

Masih dalam rangka penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Pusat Penguatan Karakter menggelar webinar untuk mempersiapkan seluruh pemangku kepentingan menerapkan kebijakan kurikulum dalam kondisi khusus serta memaksimalkan pengelolaan pembelajaran yang adaftif, fleksibel, dan akomodatif. 

Dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Kemdikbud, Kamis 27 Agustus 2020, Pusat Penguatan Karakter merupakan pusat baru di Kemendikbud yang mempunyai mandat menyampaikan dan mengedukasi kebijakan Kemendikbud serta nilai-nilai Pancasila dalam wadah penguatan karakter.

Baca Juga: Menag Fachrul Razi: Program 'Kita Cinta Papua' Fokus pada Pendidikan dan Keagamaan

Kepala Pusat Penguatan Karakter, Hendarman menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua narasumber, moderator, dan penerjemah bahasa.

Hendarman juga berharap seluruh peserta yang telah daftar webinar ini yaitu sekitar 4.000 orang mengikuti acara sampai selesai karena akan ada kuis berhadiah serta sertifikat yang dibuktikan oleh pengisian presensi di akhir acara.

“Semoga para peserta webinar ini bisa mengikutinya sampai acara selesai,” tutur Hendarman saat membuka acara pada Jumat 21 Agustus 2020.

Baca Juga: Terjadi Lagi, 4 ABK Asal Indonesia Mengalami Pebudakan di Kapal Ikan Tiongkok

Hadir beberapa narasumber diantaranya Analis Kebijakan Ahli Madya, Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Susanti Sufyadi yang dalam hal ini mewakili Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga, Roslina Verauli.

Ketua Satuan Tugas Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud dan Pendiri Yayasan Litara Sofie Dewayani dan guru berkebutuhan khusus berprestasi dari Papua, Fandy Dawenan, serta Hilbram Dunar sebagai moderator dan Erna Husaena sebagai penerjemah bahasa isyarat dari SLB Negeri 7 Jakarta.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x