Baca Juga: Donald Trump Sempat Alami Penurunan Oksigen, Begini Kondisinya Setelah Mendapat Perawatan
Ketika ditanya mengenai pelaku kekerasan online, 40 persen responden mengatakan bahwa mereka mengalaminya dari orang-orang di lingkungan sekolah, atau tempat kerja dengan persentase 29 persen, teman dekat 29 persen, dan mantan pasangan 16 persen.
Sementara 38 persen lainnya mengaku dilecehkan oleh pengguna anonim di media sosial.
Kendati demikian, jumlah ini disinyalir akan terus meningkat, mengingat penggunaan media sosial selama masa pandemi Covid-19 yang terus meningkat.
Kepala eksekutif Plan International, Susanne Legena, mengatakan bahwa media sosial merupakan tempat terburuk yang pernah diciptakan manusia.
"Kekerasan telah berkembang, bukan hanya dilakukan secara langsung, tapi juga secara online. Kekerasan online dapat menjadi faktor penyebab masalah kesehatan mental jangka panjang," katanya.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Wilayah Bogor Hari Ini, Senin 5 Oktober 2020: Terjadi hingga Sore Hari
Legena mengajak semua orang untuk ikut berkampanye menuntut perlindungan perempuan, termasuk memaksa perusahaan media sosial untuk lebih serius dalam menanggapi kasus kekerasan online.
"Ini adalah masalah hak asasi manusia," ujar Legena.***