Tanpa Disadari Pengumpulan Data Selama Pandemi Meningkat, Begini Prediksi dari Pakar Privasi

3 Februari 2021, 14:27 WIB
Tren privasi data akan bermunculan di tahun ini dan mendatang. /PIXABAY/The Digital Artist

PR BANDUNGRAYA - Dunia digital membawa umat manusia terbiasa membawa dan membagikan kehidupan pribadinya ke publik, tanpa disadari.

Media sosial, aplikasi pesan instan, dan semua hal lain yang mempermudah aktivitas manusia di era modern justru bisa jadi menjadi bumerang ketika disalahgunakan.

Pasalnya, di era modern, privasi manusia tampak tak memiliki batasan antara satu sama lain. Hal ini lah yang dikhawatirkan umat manusia saat ini.

Baca Juga: Martabat Jokowi Turun Jika Hal Ini Benar-benar Dilakukan pada AHY dan Demokrat Kata Ferdinand Hutahaean

"Akibatnya, privasi telah menjadi topik panas di persimpangan kepentingan pemerintah, perusahaan dan pribadi, yang memunculkan banyak tren yang berbeda dan bahkan bertentangan dalam bagaimana data tersebut dikumpulkan dan privasi dipertahankan atau justru sebaliknya," ujar pakar privasi, Tushkanov, sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Rabu 3 Februari 2021.

Peningkatan pengumpulan data selama pandemi, dan gejolak politik yang menyebar dan berkembang ke platform digital, telah menjadi satu untuk menghasilkan pertumbuhan yang cepat dalam kesadaran publik tentang pengumpulan data tanpa batas.

Karena semakin banyak pengguna yang ingin menjaga privasi mereka, organisasi menanggapi dengan menawarkan produk yang berfokus pada privasi, jumlah dan keragamannya akan terus bertambah.

Baca Juga: Berlaku Mulai Hari Ini! Pemerintah Arab Saudi Resmi Tutup Jalur Masuk 20 Negara, Apakah Indonesia Termasuk?

Selain itu, vendor perangkat kesehatan pintar akan mengumpulkan data yang semakin beragam dan penggunaannya juga demikian.

Dengan kesehatan menjadi perhatian publik, permintaan akan data semacam itu diprediksi akan terus berkembang.

Prediksi selanjutnya, pemerintah akan semakin menaruh perhatian pada akumulasi data berteknologi besar dan lebih aktif dalam peraturannya.

Baca Juga: Laporan PVMBG: Gunung Raung Jawa Timur Kembali Keluarkan Suara Gemuruh, Status Waspada!

Perusahaan data juga diperkirakan akan menemukan sumber data yang semakin kreatif, namun terkadang cenderung mengganggu, demi mendorong mesin analisis perilaku.

Pakar privasi juga memprediksi komputasi multi-pihak, privasi diferensial, dan pembelajaran federasi akan menjadi lebih banyak digunakan.

Saat perusahaan menjadi lebih sadar tentang data apa yang sebenarnya mereka butuhkan, dan konsumen menolak pengumpulan data yang tidak dicentang, alat privasi lebih canggih diprediksi akan bermunculan dan menjadi banyak digunakan.

Baca Juga: Dewi Tanjung Tiba-tiba Tuding Susi Pudjiastuti Belok ke Kelompok Oposisi, Eks Menteri KKP: Kenal?

Sementara, organisasi teknologi besar memainkan peran untuk menjamin kebaruan standar privasi pengguna yang lebih ketat.

Terakhir, perangkat keras yang lebih canggih diprediksi akan muncul, memungkinkan pengembang untuk membuat alat yang mampu memproses data tingkat lanjut, sehingga dapat mengurangi jumlah data yang dibagikan oleh pengguna dengan organisasi.

Tushkanov tegaskan agar tahun ini dan selanjutnya dapat menemukan keseimbangan antara penggunaan data oleh pemerintah dan bisnis, dan menghormati hak privasi.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler