Turut Dibagikan Donald Trump, Video Viral Aksi Penolakan Penggunaan Masker Sulit Dihapus Facebook

29 Juli 2020, 12:49 WIB
Logo Facebook. /Istimewa

PR BANDUNGRAYA - Sebuah video berisi sejumlah orang biasa, bukan ahli kesehatan, viral di media sosial Facebok. Video tersebut memuat kegiatan orang-orang yang menolak memakai masker sembari menggembar-gemborkan cara untuk menyembuhkan virus corona tanpa verifikasi ahli.

Video tersebut telah dibagikan puluhan juta kali. Video tersebut semakin viral setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donalnd Trump dan putranya membagikan aksi tanpa penolakan penggunaan masker tersebut di media sosial twitter.

Setelah video itu menjadi viral, Facebook dan jejaring sosial lainnya, termasuk Twitter dan Youtube, menghapus video tersebut dan mulai mencoba membatasi penyebarannya.

Baca Juga: Sempat Promosikan PS Store dengan Kasus Peredaran Barang Ilegal, Bintang Emon Mengaku Tidak Panik

Facebook mengatakan perlu waktu lebih lama untuk menghapus video misinformasi yang viral di platform-nya.

Raksasa media sosial itu mengatakan penghapusan video bakal memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

"Kami telah menghapus video ini karena membuat klaim palsu tentang penyembuhan dan pencegahan untuk Covid-19. Orang yang bereaksi, mengomentari, atau berbagi video ini, akan melihat pesan yang mengarahkan mereka ke informasi resmi dari otoritas tentang virus corona," kata Juru Bicara Facebook sebagaimana dikutip Antara dari The Verge, Rabu 29 Juli 2020.

Baca Juga: 10 Potret Artis Vernita Syabilla, Pelantun Lagu 'Koko Tamvan'

"Kami membutuhkan beberapa jam untuk penghapusan video dan kami melakukan peninjauan untuk memahami mengapa ini membutuhkan waktu lebih lama dari yang seharusnya," tutur Juru Bicara Facebook.

Facebook mengatakan telah menghapus lebih dari 7 juta konten yang menyesatkan atau berisi informasi yang salah terkait virus corona selama bulan April hingga Juni 2020.

Sebelumnya, Facebook juga menghapus salah satu kelompok anti-masker terbesar di platformnya karena melanggar kebijakan terhadap penyebaran informasi yang salah tentang Covid-19.

Baca Juga: Lirik Lagu Vernita Syabilla Koko Tamvan

The Verge, melaporkan, salah satu grup yang dihapus Facebook adalah "Unmasking America!". Grup itu memiliki lebih dari 9.600 anggota.

Grup dibuat dengan tujuan untuk menyebarkan kebenaran tentang masker. Grup tersebut membuat klaim salah bahwa masker menghalangi aliran oksigen dan memiliki dampak negatif terhadap psikologis.

"Ketika Anda mengenakan masker, Anda menyatakan semua manusia berbahaya, menular, dan ancaman," tulis sebuah unggahan di grup tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil: 257 Kecamatan di Jawa Barat Boleh Terapkan Sistem Belajar Tatap Muka

Grup tersebut adalah salah satu dari lusinan grup yang mudah ditemukan dalam pencarian "anti-masker" di Facebook. Beberapa grup bersifat pribadi, artinya admin grup harus menyetujui anggota baru sebelum mereka dapat bergabung.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan masyarakat untuk memakai masker di semua area publik, sebagai upaya membatasi penyebaran virus corona. Sementara grup-grup itu menentang protokol kesehatan tersebut.

Tindakan Facebook dalam menghapus grup seperti itu telah melalui penyelidikan.

Baca Juga: Lama Tak Tersentuh, RTH Cibiru Akhirnya Dikelola Pemkot, Mulai Ditanami Pohon dan Drum Pori

Menurut aturan Facebook, jika sebuah grup membagikan informasi yang salah berulang kali, Facebook akan membatasi grup tersebut untuk dapat dilihat di News Feed dan akan berhenti menyarankan pengguna untuk bergabung dengan grup dalam upaya mengurangi pertumbuhan grup tersebut.

Facebook telah mengambil sejumlah langkah untuk mencoba membendung misinformasi pada platformnya. Pada April, laporan dari organisasi nirlaba Avaaz mencatat 100 misinformasi terkait virus corona di Facebook yang dibagikan lebih dari 1,7 juta kali dan dilihat sekitar 117 juta kali.

Pada 16 April 2020, Facebook menambahkan label peringatan pada unggahan tentang misinformasi ketika seseorang menyukai, berkomentar atau beraksi terhadap unggahan tersebut.

Baca Juga: Tengah Malam Jungkook BTS Rilis Cover Lagu '10000 Hours' dari Justin Bieber, ARMY: Cantik Sekali

Pada Mei 2020, Facebook mengeluarkan laporan bahwa telah melakukan cek fakta dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) juga dibantu dengan manusia untuk menegakkan kebijakan komunitasnya.

Menurut laporan itu, pada April 2020, Facebook memasang label peringatan pada 50 juta konten yang terkait dengan Covid-19, dan sejak 1 Maret 2020, telah menghapus lebih dari 2,5 juta konten yang terkait dengan penjualan masker, pembersih tangan dan alat tes Covid-19.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB The Verge

Tags

Terkini

Terpopuler