Hasil Survei: 9 dari 10 Orang Dewasa Menganggap Beli Ponsel Baru Adalah Akivitas Buang-buang Uang

13 Oktober 2020, 20:22 WIB
Ilustrasi pengguna ponsel. /PIXABAY/Free-Photos

PR BANDUNGRAYA - Mengikuti tren kecanggihan yang disuguhkan oleh beberapa merek ponsel atau barang elektronik membuat beberapa orang tergoda untuk meremajakan barang yang dimiliki. 

Sepertiga orang akan menghabiskan lebih sedikit pengeluaran untuk ponsel dan gawai baru selama dua tahun kedepan. Namun hampir sembilan dari 10 orang dewasa menganggap membeli ponsel terbaru sebagai aktivitas buang-buang uang. 

Melansir dari Independent, berdasarkan pendapat penelitian 2.000 warga Inggris, terungkap lebih dari separuh responden mengaku bosan mengikuti perkembangan teknologi terkini, contohnya ponsel. 

Baca Juga: Pemkot Depok Gandeng Kepolisian, Ancam Tak Terbitkan SKCK Bagi Pelajar yang Ikut Demo UU Cipta Kerja 

Semengara tiga dari empat orang dewasa tidak lagi bersedia membayar mahal untuk mendapatkan ponsel. Akibatnya, hampir sepertiganya berniat menghabiskan uang lebih sedikit untuk smartphone dan gadget baru selama dua tahun ke depan.

Hampir tiga perempat juga mengklaim bahwa mereka puas dengan membeli ponsel model lama yang lebih murah, sementara setengahnya akan membeli peralatan bekas untuk menghemat uang. 

Penelitian ini dilakukan oleh musicMagpie, berdasarkan laporan Annual Phone Depreciation ditemukan bahwa harga ponsel dapat turun hingga 68 persen dari nilai pembelian perdana dalam enam bulan pertama. 

Baca Juga: Mulai November, Arab Saudi Izinkan Jemaah Indonesia untuk Ibadah Umrah

Liam Howley dari musicMagpie mengatakan dengan harga yang meningkat dan semakin banyaknya rilis produk baru, menjadi sangat menantang bagi orang untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru. 

"Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, konsumen bosan dengan pengeluaran teknologi baru, diberi tahu 'Anda membutuhkan ini sekarang' dan diharapkan memenuhi label harga yang lumayan," kata Liam Howley. 

Studi tersebut juga menemukan 62 persen orang bahkan merasa terpaksa membeli rilis terbaru ponsel karena umur teknologi mengalami penurunan. 

Baca Juga: Demo dan Penolakan Rakyat di Mana-mana, Baleg DPR: UU Cipta Kerja Tidak Semata Mengatur Soal Buruh

Dan delapan dari 10 tidak suka merasa didorong oleh produsen untuk mengikuti perkembangan zaman dengan meminta mereka membeli produk dengan teknologi baru yang semakin berkembang. 

Sebanyak 72 persen lagi akan menghindari jenis teknologi yang lebih baru karena mereka percaya ada kecenderungan memiliki bug. 

Tetapi empat perlima dari mereka yang disurvei bahkan mengakui bahwa mereka tidak dapat benar-benar melihat perbedaan antara model ponsel lama dibandingkan dengan model yang lebih baru. 

Baca Juga: Telah Disahkan DPR dan Pemerintah, Jumlah Halaman Draf Omnibus Law Sempat Berubah hingga 5 Kali

Studi yang dilakukan melalui OnePoll menemukan 42 persen orang juga merasa kesulitan untuk mempelajari cara menggunakan teknologi baru dan lebih suka berpegang pada apa yang memang sudah mereka kenal. 

Jadi, ketika iPhone baru diluncurkan, setidaknya ada 10 persen orang yang benar-benat menunggu rilisnya teknologi baru itu, sementara 42 persen yang lain merasa biasa saja, tapi tidak benar-benar menutup mata. 

Juga muncul 62 persen orang dewasa prihatin tentang dampak perputaran terus-menerus rilis teknologi baru terhadap lingkungan.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler