Lebih lanjut, menurut Andi, programmer yang membuat sistem keamanan seharusnya melakukan langkah yang dapat mengantisipasi upaya peretasan terhadap data Pertamina.
Pasalnya, Andi mengungkapkan bahwa peretas biasanya ingin menguji sejauh mana kehandalan perangkat yang dimiliki perusahaan BUMN sekelas Pertamina.
Maka dari itu, kata Andi, seharusnya Pertamina bekerja sama dengan asosiasi-asosiasi komputer yang handal, dan dapat melakukan pemantauan data internal dengan lebih baik.
"Khusus untuk celah keamanan yang sering dieksploitasi yaitu injeksi SQL server. Hal ini harus menjadi perhatian khusus," katanya.
Dia menekankan pentingnya penerapan batas Internet Protocol (IP) yang boleh melakukan remote.
Selain itu, Andi menyarankan perusahaan-perusahaan untuk menutup semua port yang dinilai tidak perlu.***