PR BANDUNGRAYA - Sebuah studi yang dipublikasikan melalui jurnal Physics of Fluids menyebutkan bahwa virus corona dapat bertahan dalam tinja selama satu minggu usai gejala virus itu menghilang dari pengidap Covid-19.
Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Galamedianews, Rabu 17 Juni 2020, virus corona diklasifikasikan sebagai virus yang berbahaya, ia bahkan bisa bertahan dalam sistem pencernaan dan tinja manusa.
Oleh karena itu, tindakan dan kebiasaan kecil seperti menutup toilet usai buang air besar bisa membantu menghentikan penyebaran virus corona. Lebih baik lagi jika toilet dibersihkan sembari ditutup agar tidak ada air yang mencuat keluar.
Baca Juga: Hubungan Korsel-Korut Memanas, Blue House Kecam Kritikan Senonoh Adik Perempuan Kim Jong Un
Membilas tinja di dalam toilet berpeluang melontarkan partikel virus yang menular hingga satu meter di atas air akibat turbulensi aliran air yang cepat.
Beberapa partikel memang bisa terperangkap dalam cekungan toilet, tetapi untuk toilet yang tidak tertutup, sebanyak 60 persen partikel virus bisa lolos ke udara.
Para peneliti mengatakan virus yang kemudian terlontar keluar dapat secara langsung menginfeksi orang lain, jika tidak lansung mengenai orang, virus bisa menetap di permukaan dinding toilet atau benda-benda yang berada dekat dengan toilet seperti pegangan pintu.
Baca Juga: Dikabarkan Rampung Buat Video Klip, GFRIEND Segera Comeback dengan Album 'Song of the Sirens'
Untuk mengatasi ini, ilmuwan menyarankan para pengguna toilet baik itu toilet bersama di dalam rumah maupun toilet umum agar menutup toilet saat membilas tinja dan setelah buang air besar.
Penelitian sebelumnya mengungkap virus corona penyebab Covid-19 dapat ditularkan melalui partikel feses. Penelitian yang diterbitkan April lalu di Lancet mengidentifikasi partikel virus dalam kotoran pasien Covid-19 hampir lima minggu setelah pasien dinyatakan sembuh.