Studi tersebut juga menemukan 62 persen orang bahkan merasa terpaksa membeli rilis terbaru ponsel karena umur teknologi mengalami penurunan.
Baca Juga: Demo dan Penolakan Rakyat di Mana-mana, Baleg DPR: UU Cipta Kerja Tidak Semata Mengatur Soal Buruh
Dan delapan dari 10 tidak suka merasa didorong oleh produsen untuk mengikuti perkembangan zaman dengan meminta mereka membeli produk dengan teknologi baru yang semakin berkembang.
Sebanyak 72 persen lagi akan menghindari jenis teknologi yang lebih baru karena mereka percaya ada kecenderungan memiliki bug.
Tetapi empat perlima dari mereka yang disurvei bahkan mengakui bahwa mereka tidak dapat benar-benar melihat perbedaan antara model ponsel lama dibandingkan dengan model yang lebih baru.
Baca Juga: Telah Disahkan DPR dan Pemerintah, Jumlah Halaman Draf Omnibus Law Sempat Berubah hingga 5 Kali
Studi yang dilakukan melalui OnePoll menemukan 42 persen orang juga merasa kesulitan untuk mempelajari cara menggunakan teknologi baru dan lebih suka berpegang pada apa yang memang sudah mereka kenal.
Jadi, ketika iPhone baru diluncurkan, setidaknya ada 10 persen orang yang benar-benat menunggu rilisnya teknologi baru itu, sementara 42 persen yang lain merasa biasa saja, tapi tidak benar-benar menutup mata.
Juga muncul 62 persen orang dewasa prihatin tentang dampak perputaran terus-menerus rilis teknologi baru terhadap lingkungan.***