PR BANDUNGRAYA - Baru-baru ini Google merilis laporan terkait maraknya kasus peretasan dengan dalih meniru perangkat lunak antivirus McAfee.
Kelompok peretas yang dijuluki Advanced Persistent Threat atau APT-31 ini menggunakan metode email phishing untuk meretas komputer korban.
Peretas akan mengirimkan tautan melalui email, kemudian mengarahkan korban untuk mengunduh McAfee.
Meski begitu, korban tidak akan sadar bahwa dirinya bukan mengunduh dan menginstal McAfee, melainkan virus malware.
Baca Juga: Ungkap Kecintaannya terhadap BLACKPINK, Finn Wolfhard Pemeran Stranger Things Unggah Gim Monolopi
Setelah berhasil diunduh dan diinstal pada komputer, peretas ini akan memiliki kontrol yang penuh terhadap komputer korban.
Sehingga peretas dapat mencuri semua data yang ada di dalam komputer dengan sesuka hati.
Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari The Verge, Google mengakui bahwa pelacakan terhadap serangan ini ternyata masih sulit untuk dilakukan.
Pasalnya kelompok peretas mengunggah file malware, yang kemudian akan diunduh oleh korban, pada layanan open-source legal seperti GitHub dan Dropbox.
"Bagian berbahaya dari serangan ini di hosting di layanan yang legal, sehingga sulit untuk mendeteksinya," kata Kepala Grup Analisis Ancaman Google, Shane Huntley.