Cek Fakta: Kedubes Prancis di Sudan Dibakar Menolak Percetakan Gambar Nabi Muhammad SAW, Benarkah?

1 November 2020, 19:47 WIB
Tangkapan layar video yang diklaim pembakaran Kedubes Prancis di Sudan.* /Turnbackhoax.id/

PR BANDUNG RAYA - Suatu informasi dapat tersebar cepat melalui pesan berantai atau melalui media sosial. Masifnya arus informasi di era digital membuat setiap orang harus pandai mengolah dan menerima berita tersebut.

Belum lama ini beredarnya video rekaman suatu peristiwa yang diunggah oleh Akun Спокойная Душа dengan sebuah narasi:“Pembakaran kedutaan Perancis di Sudan untuk menolak gambar Nabi yang menghina, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.”

Diketahui sebelumnya Presiden Prancis Emmanuel Macron sempat mengeluarkan pernyataan yang menuai kontroversi. Macron mengatakan tidak akan melarang percetakan karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai bagian dari kebebasan dalam berekspresi.

Baca Juga: Sungchan NCT Beri Bocoran Soal Resonance Pt. 2, Hingga Unjuk Kedekatan dengan Haechan dan Mark

Kemudian dirinya pun menyebut Islam sebagai teroris, setelah adanya pemenggalan seorang guru sejarah di Paris.

Hal tersebut menimbulkan kemarahan seluruh umat Islam di seluruh dunia, sehingga beberapa tokoh kepala negara termasuk Presiden Joko Widodo pun mengecam tindakan tersebut.

Selain menimbulkan kemarahan, pernyataan Marcon pun menimbulkan berbagai kabar hoax, salah satunya video rekaman tersebut.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Sumedang Alami Pemadaman Listrik Hari Ini, Berikut Lokasi-lokasinya

Melansir dari Turnbackhoax.id klaim video pembakaran Prancis di Sudan dalam aksi penolakan gambar Nabi yang menghina adalah klaim yang keliru.

Faktanya, pada video tersebut bukan berlokasi di Kedubes Prancis. Video itu merupakan rekaman peristiwa kerusuhan di Khartoum, Sudan pada September 2012 lalu.

Gedung yang dirusak dalam video tersebut merupakan gedung Kedubes Jerman ketika terjadi gelombang demonstrasi atas sebuah film amatir yang merendahkan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: EXO Kuasai Trending Hari ini, Tak Hanya Chanyeol, Lay Ikut Jadi Trending Berkat Kolaborasi Converse

Berdasarkan penelusuran, sebuah video yang diklaim pembakaran Kedubes Prancis di Sudan dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke Google Reverse Image.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul “Rioters besiege British, German and US embassies in Khartoum” yang dimuat situs theguardian.com pada 14 September 2012 lalu.

Pada artikel tersebut dijelaskan bahwa Kedubes Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat dikepung dan dirusak oleh para perusuh ketika terjadi gelombang demonstrasi atas sebuah film amatir yang merendahkan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa itu terjadi pada September 2012 silam.

Baca Juga: Update Pemadaman Listrik Jakarta Hari Ini, PLN Pastikan Tidak Ada Pemadaman Bergilir

Di Khartoum, pengunjuk rasa dilaporkan telah menargetkan Kedubes Jerman terlebih dahulu, menyerbu melalui tembok luar dan membakar mobil di dekat gerbang sebelum dipukul mundur oleh polisi. Massa kemudian pindah ke kedutaan Inggris di dekatnya.

William Hague, Sekretaris Luar Negeri mengatakan, para demonstran merobohkan tembok kompleks kedutaan dan menyebabkan beberapa kerusakan kecil, tetapi tidak memasuki kedutaan itu sendiri. Ketika serangan itu terjadi pada hari Jumat, beberapa staf kedutaan berada di dalam gedung dan semua karyawan baik warga Inggris dan Sudan aman.

Dari tim penelusuran juga menemukan video serupa yang dimuat Channel YouTube CNN pada 14 September 2012 silam. Video berdurasi 1 menit 33 detik itu bertajuk “Sudan protesters storm German Embassy”. “Protesters are able to overpower security forces to breach the walls of the German embassy in Khartoum, Sudan. ***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: turnbackhoax.id

Tags

Terkini

Terpopuler