Cek Fakta: Benarkah Prabowo Subianto Tidak Terima Prajurit TNI Dipukul Klub Moge?

3 November 2020, 05:50 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. /RRI

PR BANDUNGRAYA - Masifnya informasi di media sosial atau pun melalui pesan berantai di grup aplikasi WhatsApp membuat masyarakat perlu cerdas dalam menerima dan mengecek kembali sumber berita yang diterimanya.

Belum lama ini beredar rekaman video yang menunjukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan rasa kekecewaannya.

Akun yang mengunggah kembali rekaman video viral tersebut adalah Akun Maju terus tv di laman Facebook dengan menuliskan narasi sebagai berikut.

Baca Juga: Eddie Hassell Tewas Ditembak, Ini Deretan Film yang Pernah Dimainkan Sang Aktor Hollywood

“BERITA TERKINI, PRABOWO TAK TRIMA PRAJURIT TNI DI PUKUL CLUB HARLEY-DAVIDSON VIRAL HARI INI," demikian narasi yang ditulis dalam keterangan video tersebut.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari situs Turn Back Hoax bahwa video yang memperlihatkan Prabowo Subianto tak terima prajurit TNI dikeroyok pengendara motor gede (Moge) di Bukittinggi merupakan klaim yang salah atau informasi hoaks.

Sebelumnya pada bagian awal, video tersebut memperlihatkan Prabowo Subianto mengenakan baju batik dan kopiah hitam mengungkapkan rasa kecewanya.

"Prihatin, sangat kecewa, bahwa telah terjadi suatu aksi kekerasan, suatu penganiayaan, suatu pukulan yang sangat kejam, ini menurut kami suatu tindakan yang represif, tindakan yang di luar kepatutan, tindakan jelas pelanggaran HAM bahkan menurut saya tindakan pengecut,” kata Prabowo pada video tersebut.

Baca Juga: 7 Gejala Depresi Pada Tubuh, Jangan Sepelekan Kesehatan Mental Anda!

Faktanya, tidak ada kaitannya dengan kasus pengeroyokan terhadap Prajurit TNI di Bukittinggi.

Pidato Prabowo Subianto di video itu sebenarnya terkait Ratna Sarumpaet yang saat itu sempat mengaku menjadi korban penganiayaan, yang akhirnya diketahui bahwa Ratna sebenarnya operasi plastik, bukan dianiaya.

Pidato Prabowo pada video yang turut diunggah akun Facebook Maju terus tv telah disunting.

Pada video itu, sebenarnya Prabowo Subianto menyebutkan nama jelas Ratna Sarumpaet, namun kalimat tersebut dihilangkan.

Berikut ini kata-kata yang dicetak tebal dan miring yang sudah dihilangkan.

“…Pukulan sangat kejam terhadap salah satu pimpinan daripada badan pemenangan kampanye kita, yaitu Ibu Ratna Sarumpaet. Saya sendiri kaget baru tadi malam, saya dikirim foto-foto beliau, kemudian baru hari ini saya jumpa beliau, Pak Amien Rais, Pak Fadli Zon, beliau sangat ketakutan, traumatized, saya lihat sendiri, ini merupakan tindakan yang represif,” kata Prabowo.

Baca Juga: Buntut Panjang Pernyataan Marcon Muslim Bangladesh Desak Hentikan Hubungan Diplomatik dengan Prancis

Video keterangan pers Prabowo tersebut merujuk terhadap insiden Ratna Sarumpaet yang dikabarkan dianiaya di Bandung pada 21 September 2018 silam.

Menyusul kabar tersebut, Prabowo didampingi Amien Rais bersama sejumlah tokoh menggelar konferensi pers yang meminta agar pelaku penganiayaan segera diungkap pada Selasa, 2 Oktober 2018.

Namun pada 3 Oktober 2018, Ratna Sarumpaet akhirnya mengaku merekayasa kabar penganiayaan dirinya di Bandung.

Ratna mengakui dirinya ke rumah sakit pada 21 September 2018 untuk bertemu dengan dokter bedah plastik. Ia meminta diambil tindakan menyedot lemak di tubuhnya.

Baca Juga: Komedian Park Ji Sun Meninggal Dunia di Rumahnya, Polisi Temukan Sepucuk Surat

Hal tersebut membuat Ratna merasakan dinginnya sel jeruji divonis dua tahun karena terbukti bersalah menyebarkan kabar hoaks terkait penganiayaan di Bandung.

Sementara itu, hingga Senin, 2 November 2020, Polres Bukittinggi menetapkan sebanyak lima anggota Harley Owners Grup Siliwangi Bandung Chapter Indonesia (HOG SCBI) sebagai tersangka penganiayaan terhadap dua anggota Intel Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler