Penurunan omzet terasa ketika para pedagang, khususnya Lili mengalami penjualan dari jengkol yang sehari hanya bisa menjual satu hingga dua kilogram saja.
Padahal bila dibandingkan menurut Lili, dirinya bisa menjual jengkol dalam satu hari mencapai 40 sampai dengan 50 kilogram per harinya.
“Ya, sekarang paling bisa menjual satu atau dua kilogram saja. Jengkol mahal, pembeli juga mikir mending beli minyak 2 liter,” ucapnya.
Kenaikan harga jengkol bukan hanya dialami oleh para pedagang di Pasar Cileunyi, rupanya kenaikan harga jengkol juga menyerang para pedagang di Pasar Cicalengka.
Kejadian ini bukanlah hal yang baru bagi pedagang disana, karena harga jengkol sudah diperkirakan akan mengalami turun-naik harga.
Seorang pedagang sayur di Pasar Cicalengka, Ratmi. Menjelaskan bahwa dalam hal ini harga jengkol akan naik apabila sudah mulai puasa, namun kini harga jengkol mengalami kenaikan harga lebih cepat dari dugaanya.
“Tapi kalau naiknya harga jengkol sebelum Ramadhan, rasanya baru kali ini. Biasanya naiknya setelah memasuki bulan puasa,” tutur Ratmi sebagaimana dilansir BandungRaya.id dari laman DESKJABAR pada 31 Maret 2022.
Baca Juga: 4 Amalan yang Bisa Dilakukan di Ramadhan 2022 Sesuai Anjuran Rasulullah SAW untuk Sempurnakan Puasa