Indonesia Berharap Bisa Menarik Investor Usai Mendapatkan 'Hak Istimewa' dari AS

- 3 November 2020, 13:26 WIB
Ilustrasi ekspor Indonesia.*
Ilustrasi ekspor Indonesia.* /Pexels/freestocks.org/

PR BANDUNG RAYA - Presiden Joko Widodo mengatakan perpanjangan Generalised System of Preferences (GSP) akan lebih baik jika digunakan untuk menarik investor yang akan mendorong untuk mendirikan pabrik, atau perusahaan di Indonesia.

Indonesia berada pada posisi strategis untuk menarik perusahaan besar yang ingin mengalihkan basis produksi dari Tiongkok.

Mengingat pabrik-pabrik manufaktur akan pindah dari Tiongkok untuk menghindari tarif yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) pada barang-barang Tiongkok dalam perdagangan merek.

Baca Juga: Agensi Miskin Difitnah Sajaegi, BTS Pernah Terima 5 Tudingan Miring Ini dari Netizen Sebelum Sukses

Terlepas dari hal itu, Indonesia telah menerima fasilitas GSP yang diberikan oleh AS sejak 1980, sedangkan pada 2019 sekitar 700 produk Indonesia telah dikirim ke AS menggunakan fasilitas ini.

Total ekspor produk Indonesia ke AS pada 2019 mencapai US $ 20,1 miliar atau sekitar Rp293,4 triliun.

Hak istimewa atau GSP ini mencakup lebih dari 3.500 barang dagangan mulai dari produk elektronik, mainan anak-anak, peralatan olahraga, hingga rambut palsu.

Baca Juga: Sudah Daftar Kartu Prakerja 3 Kali Berturut-Turut Tapi Gagal Terus? Berikut Cara Mengatasinya

Sebagaimana diketahui, AS merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua Indonesia setelah Tiongkok untuk produk non migas.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah