Pandemi Mulai Terkendali, Buah Salak Indonesia Bisa Kembali Masuki Pasar Impor Kamboja

- 25 Juni 2020, 20:51 WIB
BUAH salak asal Indonesia kembali masuki pasar impor Kamboja usai terhenti selama tiga bulan karena Covid-19.*
BUAH salak asal Indonesia kembali masuki pasar impor Kamboja usai terhenti selama tiga bulan karena Covid-19.* //ANTARA

PR BANDUNGRAYA - Usai tiga bulan terakhir kegiatan ekspor buah salak asal Indonesia terhambat karena pembatasan operasional penerbanhan akibat Covid-19, kini buah salak kembali memasiki pasar impor Kamboja.

Tak heran jika buah salak berhasil memasuki pasar impor Kamboja, sebab sesuai dengan keterangan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng, salak asal Indonesia merupakan buah yang cukup diminati di negara tersebut.

"Bukan hanya karena rasanya yang enak, manis serta kaya zat besi dan serat, buah tropis ini juga memiliki nilai tambah karena dapat dijadikan buah tangan," ujar Dubes Sudirman sebagaimana dilaporkan Antara, Kamis 25 Juni 2020.

Baca Juga: Jawab Kekhawatiran Umat Islam Terkait Pengurusan Jenazah Covid-19, MUI Beberkan Fatwanya

Kabar baik terkait masuk kembalinya buah salak ke pasar impor Kamboja disampaikan dalam pernyataan tertulis Kedutaan Besar RI di Phnom Penh yang diterima di Jakarta, Kamis 25 Juni 2020.

Sudirman menjelaskan, pada periode Januari hingga pertengahan Maret 2020, ekspor salak pondoh dari Indonesia ke Kamboja mencapai 90 ton, sementara pada tahun 2019, total salak Indonesia yang diperdagangkan di pasar Kamboja mencapai total 480 ton.

Namun, salak Indonesia sempat berhenti beredar di Kamboja selama kurang lebih tiga bulan akibat operasional maskapai penerbangan yang menurun sebagai dampak Covid-19.

Baca Juga: Geger Penemuan Anak Buaya di Bendungan Jatigede Sumedang, Warga Resah Induknya Masih Berkeliaran

Beruntungnya, sejak pertengahan Juni 2020 ini, buah tersebut kembali memasuki pasar Kamboja dan didistribusikan di supermarket, mini market, bahkan pasar-pasar tradisional yang berada di Phnom Penh.

Buah salak juga didistribusikan di beberapa wilayah lain seperti Banteay Meanchey, Preah Vihear, Kampong Cham, Svay Rieng, Kampot, Kampong Som, Kampong Chhnang, dan Battambang.

KBRI terus memperkenalkan berbagai produk Indonesia yang memiliki potensi dan dibutuhkan di pasar Kamboja.

Baca Juga: Kabupaten Sumedang Dinobatkan Sebagai Wilayah Terbaik se-Jawa Barat dalam Menangani Covid-19

Salah satunya dengan melibatkan pengusaha Indonesia atau distributor produk Indonesia di Kamboja pada berbagai kegiatan promosi perdagangan seperti pameran dagang, baik yang diselenggarakan oleh KBRI sendiri maupun pemerintah setempat.

Salah satu perusahaan yang menjadi salah importir salak Indonesia di Kamboja adalah Salak KAK Trading Co. mereka telah mengirimkan lima ton salak dari Indonesia menggunakan pesawat kargo khusus.

Pengiriman dengan jumlah yang sama kembali dijadwalkan pada hari ini, Kamis 25 Juni 2020.

Baca Juga: Dibuka Selama 3 Hari, Warga Bisa Ikut Rapid Test Kolaborasi BIN dan Pemkot Bandung di Gedung Promosi

“Kami sangat bersyukur dan mengharapkan agar situasi segera membaik dan pengiriman salak dari Indonesia ke Kamboja seterusnya dapat berjalan lancar,” kata Managing Director Salak KAK, Touch Phakdey.

Selain buah salak, Sudirman mengatakan buah segar lain yang berpotensi masuk pasar Kamboja adalah jeruk dan manggis.

Buah dengan kandungan vitamin yang tinggi itu juga sering digunakan untuk persembahan pada upacara keagamaan di Kamboja, sebagai negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Buddha.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah