Pada Rabu, 19 Agustus 2020 kemarin, rupiah ditutup menguat 72 poin atau 0,49 persen menjadi Rp14.773 dolar AS dari sebelumnya Rp14.845 per dolar AS.
Baca Juga: Siap Uji Klinis Manusia, Vaksin Covid-19 Buatan Tiongkok Dinyatakan Aman Usai Dites pada Monyet
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, pada Rabu lalu, mengatakan, penguatan rupiah sejalan dengan sentimen pelemahan dolar yang masih berlangsung.
“Dolar AS mendapatkan tekanan karena tingkat imbal hasil di AS yang rendah mendorong pasar masuk ke aset yang mempunyai yield lebih tinggi. Yield yang rendah merupakan hasil dari pelonggaran moneter The Fed yang masif untuk memulihkan kondisi ekonomi AS yang terpuruk akibat pandemi,” ucap Ariston.
Sementara itu pada Rabu lalu, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.786 per dolar AS dari posisi awalnya Rp14.907 per dolar AS.
Baca Juga: Susul Kim Hye Yoon, Jung Hae In Dikabarkan Bakal Main Drama Snowdrop Bareng Jisoo BLACKPINK
Kondisional sekarang pada hari Senin, 24 Agustus 2020 kurs tengah Bank Indonesia menunjukan nilai mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.794 per dolar AS dibanding hari sebelumnya diposisi Rp14.786 per dolar AS.***