Baca Juga: Waspada Dampak Fenomena La Nina, BNPB Imbau Lakukan Mitigasi Mandiri
Joharsyah menambahkan, untuk membeli seluruh hasil panen kopi dari petani di daerah dataran tinggi Gayo, membutuhkan biaya besar.
Jika dihitung, biaya tersebut mencapai Rp 1.8 triliun, tentunya tidak sesuai dengan kemampuan keuangan pemerintah daerah.
Menurut Joharsyah, produksi kopi di Aceh Tengah berkisar antara 28.000 ton per tahun, atau sekitar Rp 1.8 triliun.
Perhitungan tersebut, berdasarkan luas lahan tanaman kopi yang mencapai 48.000 hektar.
Setiap satu hektar, rata-rata kopi yang dihasilkan sekitar 700 kilogram per tahun.
Baca Juga: Pasiter Kodim Brebes Cek Prasasti TMMD Reguler Brebes
Lebih lanjut, Joharsyah menjelaskan jika digabungkan antara produksi yang dihasilkan dari Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, kebutuhan dana yang harus dianggarkan mencapai Rp 3.8 triliun.
"Untuk saat ini pemerintah daerah melalui Disperindag hanya bisa berupaya membantu para pelaku ekspor di bawah naungan koperasi dengan memberikan dana talangan agar kopi dari petani bisa terus dibeli," katanya.***