Nilai Rupiah Melemah, Efek Meningkatnya Jumlah Kasus Positif Covid-19

- 2 November 2020, 13:55 WIB
Turunnya nilai rupiah.*
Turunnya nilai rupiah.* /Rappler.com/

Pada hari ini rupiah bergerak melemah 60 poin atau 0,41 persen ke posisi Rp 14.685 per dolar Amerika Serikat dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.625.

Di saat yang sama, pergerakan mata uang di Asia cenderung beragam. Yuan China menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,09%. Disusul ringgit Malaysia dan baht Thailand, yang sama-sama menguat 0,04% terhadap The Greenback.

Baca Juga: 5 Cara Daftar Gelombang 11 Kartu Prakerja, Buruan Login www.prakerja.go.id

Kemudian ada won Korea Selatan 0,01% serta dolar Singapura yang terlihat naik tipis 0,007% pada pagi ini. Diikuti, dolar Taiwan yang terdepresiasi 0,06% dan dolar Hong Kong yang turun tipis 0,03%. Sedangkan yen Jepang terlihat stabil di posisi yang sama seperti pergerakan di akhir pekan lalu.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan beberapa sentimen negatif membayangi pergerakan harga di pasar keuangan hari ini.

“Kasus penularan Covid-19 yang meninggi, mendorong pemberlakuan lockdown di beberapa negara Eropa. Sedangkan dari dalam negeri, pasar mewaspadai kegiatan demo penolakan UU Cipta Kerja yang akan berlangsung hari ini,” sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja Gelombang 11 Sekarang, Pendaftaran Ditutup 4 November! Cek Cara Daftar di Sini

Pemberlakuan lockdown akan mengganggu pemulihan ekonomi dan berpotensi mendorong lemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat karena pasar mencari aman. Selain itu, stimulus fiskal Amerika Serikat yang ditunda juga mendorong pelaku pasar mencari aset aman.

Terkait pergerakan dolar Amerika Serikat, kinerja dolar berpotensi menguat stabil setelah Mitch McConnel, ketua dari partai mayoritas senat AS menyatakan akan menunda semua kegiatan senat hingga 9 November 2020.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan pergerakan rupiah memang sangat dipengaruhi oleh sentimen global. Menurutnya, saat ini investor global masih menunggu hasil pemilu presiden Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah