Perang Nuklir Akan Hancurkan Dunia, Ini Kapal Canggih yang Keluar Selamatkan Presiden Saat AS Terancam Musnah

28 Februari 2021, 21:46 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden



PR BANDUNGRAYA - Negara adidaya. Nama itu tersemat pada Amerika Serikat. Dengan kekuatan super lengkap, mulai dari SDM hingga senjata super canggih dimiliki negara berjuluk Paman Sam.

Lalu bagaimana kondisi Amerika jika kiamat atau perang nuklir terjadi?

Berbagai kemungkinan bisa dilakukan Amerika jika perang nuklir dan kiamat terjadi dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: Siap-siap Bayar Uang Parkir di Cimahi Naik 100 Persen, Ini Tarif Barunya

Termasuk bagaimana cara menyelamatkan presiden Amerika dari gelombang kehancuran?

Seperti ditulis 24h.com.vn, pada Rabu, 24 Februari 2021, terkait kemungkinan perang nuklir atau kiamat terjadi sudah pernah dibahas.

Jawabannya yang paling bisa diperhitungkan adalah "kapal apokaliptik". Kapal supercanggih itu pertama kali muncul tahun 1962.

Apokaliptik, ternyata pernah digunakan Amerika Serikat pada tahun 1974. Kapal perang super canggih itu kabarnya bisa melindungi AS dari serangan nuklir sekalipun.

Baca Juga: Boncengan Bertiga, Nyawa Warga Arjasari Melayang Sia-sia Usai Motor yang Dikendarai Tehantam Truk

Kapal itu dikenal dengan sebutan USS Northamton, nenek moyang pesawat apokaliptik yang kini memiliki fungsi sama.

Hanya saja bedanya melalui jalur udara dan memiliki fungsi yang lebih kompleks.

Sejak 1960-an, Amerika Serikat selalu memiliki kekhawatiran jika Perang Dingin dengan Uni Soviet bisa saja memanas setiap saat.

Tim khusus untuk pengamanan presiden dan Gedung Putih pun disiapkan.

Baca Juga: Merananya Nasib Pedagang di Pasar Baru Bandung, Sudah Ditinggal Pembeli, kini Dikejar-kejar Tagihan Listrik

Mereka terus bekerja dan berpikir bagaimana Gedung Putih terapung dengan kendaraan dan peralatan perang canggih agar bisa melindungi dan mengevakuasi presiden.

Sebelumnya, Kapal Apokaliptik merupakan asal dari pos komando udara Amerika saat ini, atau "pesawat apokaliptik".

Perlu diketahui, sebelum pesawat apokaliptik muncul, ternyata ada 2 kapal yang diawaki Amerika Serikat untuk menjadi "kapal ujung dunia".

Skemanya, jika Amerika Srikat dikepung serangan nuklir, presiden dan pejabat paling senior adalah yang paling pertama dilindungi.

Mereka akan dibawa ke laut dengan helikopter militer dan di atas kapal Northampton.

Dengan keberadaan proyek USS Northampton, Amerika Serikat menganggap Gedung Putih sudah terapung dengan peralatan canggih.

Kekuatan super canggih yang dimiliki Amerika Serikat itu menjadikan USS Wright sebagai "kapal kiamat" Amerika Serikat terbaru.

Untuk posisi USS Wright dengan kode nama "Zenith", dikabarkan ada di posisi yang sama dengan USS Northampton.

Kelebihan dari USS Wright adalah sebagai kapal induk ringan dengan keunggulan kecepatan tinggi.

USS Wright memiliki daya tampung besar yang dapat mengangkut banyak orang.

USS Wright disebut-sebut sebagai kapal yang lebih lengkap daripada USS Northampton.

Kemampuan kapal tersebut bisa mengatur sistem antena terbesar, paling kuat dan paling modern pada saat itu.

Belum lagi kompartemen dirancang sebagai pusat komunikasi dengan kapasitas yang cukup untuk 200 orang.

Kapal tersebut dikendalikan oleh satu tim yang terdiri dari 17 perwira dan 22 anggota staf dari Kepala Staf Angkatan Darat AS.

Tim tersebut selalu berada di kapal untuk memastikan semua kondisi tetap terkendali.

Perlu diketahui, di dalam kapal ada kamar presiden di USS Wright dilengkapi 12 telepon dengan warna berbeda.

Ke-12 telepin tersebut berfungsi untuk menghubungi setiap pangkalan militer di seluruh negeri.

Setiap kamar yang ada di kapal tersebut memiliki kode khusus. Kamar presiden dan jenderal tentara hanya terbuka dengan kode rahasia yang berbeda-beda.

USS Wright tercatat memiliki tiga ruang makan. Di sana selalu ada koki papan atas selalu siap melayani presiden dan staf di kapal.

Dalan tulians dokumen Angkatan Laut AS, USS Wright dilengkapi antena sebagai penghubung ke 3 stasiun komunikasi rahasia di seluruh pantai yang ada di Amerika Serikat.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler