Simak Penjelasan Dokter Terkait Bahaya Benturan di Kepala hingga Benjol

27 September 2020, 21:28 WIB
Ilustrasi sakit kepala. /PIXABAY/ Anastasia Gepp

PR BANDUNGRAYA – Dokter di RSUD Koja, Tanjung Priok, Eufrata Silvestris Junus memberikan jawaban terkait pertanyaan yang muncul di masyarakat, salah satunya mengenai gangguan kognitif.

Menurutnya, kepala terbentur hingga menimbulkan benjol di kepala perlu diwaspadai.

Menurut Brain Injury Association of America secara umum cedera kepala yakni suatu kerusakan pada kepala yang sifatnya bukan kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan serangan atau benturan fisik dari luar.

"Jawabannya bisa iya bisa tidak, benjolan di kepala akibat cedera ringan bisa disebabkan memar hanya pada bagian kulit kepala dimana bagian dalam otak tidak ada masalah, jika ini yang terjadi resiko gangguan kognitif bisa dibilang kecil," kata Junus dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Antara, 27 September 2020.

Baca Juga: Korea Utara Menuduh Korsel Lakukan Penyusupan untuk Mencari Jenazah yang Dikabarkan Tewas Ditembak

Kondisi ini dapat mengurangi atau mengubah kesadaran dan menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif serta fungsi fisik jangka panjang seperti berkurangnya kemampuan berpikir, demensia, stroke, parkinson, dan berhubungan dengan meningkatnya angka kematian jangka panjang.

Cedera kepala yang bisa menyebabkan gangguan kognitif pada dasarnya bervariasi dan bisa diperkirakan dari derajat cedera kepala dan lokasi terjadinya.

Pada cedera kepala kategori sedang dan berat umumnya memiliki resiko gangguan kognitif yang lebih besar dari cedera kepala ringan.

Sementara untuk lokasi cedera, jika terjadi pada bagian lobus frontal (bagian otak besar yang terletak di sisi depan otak) maka risiko gangguan kognitif yang berat lebih mungkin terjadi karena di sanalah proses kognitif paling besar.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ijazah Presiden Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM Palsu? Tinjau Kebenarannya

Dari sisi kerusakan saraf yang bisa terjadi, secara umum terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.

Cedera kepala primer yang disebabkan benturan langsung pada kepala bisa menyebabkan cedera atau perdarahan otak bagian dalam hal ini terjadi seketika saat benturan terjadi.

Sementara cedera kepala sekunder merupakan efek dari kejadian primer yakni cedera atau perdarahan otak menyebabkan asupan makanan ke otak seperti oksigen terganggu.

"Jika hal (cedera sekunder) ini dibiarkan maka akan menyebabkan kerusakan otak semakin besar. Ada kalanya efek dari cedera sekunder ini baru tampak berbulan bulan atau bahkan bertahun tahun kemudian," tutur Eufrata yang menjadi bagian dari Tim Pelayanan Covid-19 di RSUD Koja.

Baca Juga: Sinopsis Film Premium Rush, Kisah Kurir Sepeda Terjebak dalam Konflik Berbahaya Tayang Malam Ini

Cedera karena berkendara dan pentingnya helm

Untuk menghindari terjadinya cedera kepala saat berkendara (sepeda motor), para pakar kesehatan menyarankan penggunaan helm.

Alat ini memberikan perlindungan dari cedera kepala dengan cara menyerap energi benturan dan menyebarkan dan memindahkan gradien puncak dari efek benturan ke area permukaan kepala yang lebih besar sehingga area benturan tidak terlokalisir pada satu bagian.

Lalu helm seperti apa yang disarankan?

Eufrata mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2006 menyebutkan bahwa helm yang baik untuk berkendara salah satunya dari sisi material.

Kemudian, material yang bersinggungan langsung dengan badan manusia harus non-toksik dan tidak mengakibatkan alergi serta terdapat pelindung cahaya (visor) dan pelindung muka bagian bawah (lower face cover).

Baca Juga: Potensi Gempa Megathrust Sempat Buat Geger Masyarakat, BMKG Imbau untuk Tidak Panik

Terakhir, helm harus dapat dipasang dengan baik dan tidak bergeser dengan menggunakan sistem pengikat yang ditempatkan dibagian bawah dagu.

"Semua komponen pengikatan ini harus terpasang secara permanen pada helm. Tali pengikat pada dagu harus dapat diatur panjangnya dan dipasang dengan sistem pengunci," katanya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler