Jika gejala ini berkembang tiba-tiba, itu bisa menjadi indikator awal Covid-19. Jika Anda khawatir tertular virus corona baru, Anda dapat mencari situs pengujian di dekat Anda untuk mengonfirmasi apakah Anda mengidap Covid-19.
Beberapa penelitian menunjukkan, orang-orang mengalami peningkatan kemampuan mencium dibandingkan dengan kelompok kontrol setelah menjalani pelatihan penciuman.
Baca Juga: Memori CVR Masih Dicari, Basarnas Resmi Hentikan Operasi SAR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
“Tidak semua orang merespons hal yang sama. Ini sesuatu yang non-invasif dan mudah dilakukan dan disarankan,” tutur Eric sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.
Anosmia biasanya akan membutuhkan waktu untuk hilang, bisa berbulan-bulan dan umumnya berbeda-beda antar pasien.
Para peneliti menemukan sekitar 15 persen belum bisa memulihkan indra perasa dan penciuman mereka selama 60 hari setelah infeksi. Sementara hampir 5 persen berada dalam situasi yang sama hingga enam bulan kemudian.
Baca Juga: Positif Covid-19 Usai 7 Hari Divaksinasi, Bupati Sleman Yakin Penyebabnya Bukan Sinovac
Selain Covid-19, ada banyak faktor lain yang bisa menyebabkan Anda kehilangan indra penciuman atau pengecap diantaranya merokok, infeksi saluran pernapasan seperti flu, pilek atau sinus, alergi, polip hidung, obat-obatan, tumor di sekitar leher dan kepala, terkena beberapa jenis bahan kimia atau pelarut.
Dengan Covid-19, hilangnya rasa atau bau dapat terjadi secara tiba-tiba dan terjadi lebih awal, terkadang sebelum gejala Covid-19 lainnya berkembang. Tidak seperti infeksi saluran pernapasan atas lainnya, hilangnya bau atau rasa tidak selalu dikaitkan dengan hidung meler atau tersumbat.
Meskipun Covid-19 ringan pada sebagian besar waktu, namun dapat meningkat menjadi penyakit serius. Cari perawatan medis darurat jika Anda mengalami gejala seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, atau kebingungan.***