BLT UMKM Rp2,4 Juta Bantu Pulihkan Ekonomi, Komisi IV DPR Desak Pengajuannya Dipermudah

- 10 Februari 2021, 11:02 WIB
Ilustrasi penyaluran BPUM atau BLT UMKM sebesar Rp2,4 juta.
Ilustrasi penyaluran BPUM atau BLT UMKM sebesar Rp2,4 juta. /ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

PR BANDUNGRAYA – Pemerintah menyalurkan sejumlah bantuan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), satu di antaranya diperuntukan untuk sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Bantuan tersebut merupakan program Bantuan Presiden (Banpres) Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau Bantuan Langsung Tunai BLT UMKM Rp2,4 juta.

Sebelumnya penyaluran BPUM atau BLT UMKM di tahun 2020 mencapai 100 persen, dengan target penerima sebanyak 12 juta pelaku UMKM.

Baca Juga: Segera Akses Link eform.bri.co.id/bpum, Pastikan Anda Tercatat sebagai Penerima BLT UMKM Rp2,4 Juta!

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pada 2020, sebanyak 163.713 UMKM dan 1.785 koperasi dilaporkan terdampak negatif Covid-19.

Oleh karena itu, sektor UMKM sebagai salah satu penopang perekonomian Indonesia memerlukan BLT UMKM atau BPUM untuk dapat bertahan di tengah situasi krisis seperti saat ini.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, penyaluran BPUM atau BLT UMKM dalam rangka PEN 2020 dinilai dapat membantu keberlangsungan UMKM di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Setelah Covid-19, Bill Gates Kembali Ramal 2 'Wabah’ Lain Dimasa Depan

"Dari survei yang kami lakukan terkait dampak PEN 2020, sebanyak 59% mayoritas UMKM optimis dapat bertahan lebih dari 12 bulan," kata Teten.

Oleh karena itu, menurut Teten, sebanyak 99 persen responden penerima BPUM atau BLT UMKM optimis dapat meraih omzet yang normal dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

"58% dari responden membutuhkan tambahan modal untuk mempercepat pemulihan usaha, dan 49% membutuhkan kebutuhan tambahan modal berjumlah hingga Rp50 juta," ujarnya.

Baca Juga: BLT BPUM Rp2,4 Juta Cair, Menkop UKM: UMKM Optimis Bisa Bertahan Lebih dari 1 Tahun

Berdasarkan survei tersebut, pelaku UMKM menggunakan BPUM atau BLT UMKM untuk membeli bahan baku sebanyak 34 persen, membeli barang modal 33%, dan memenuhi kebutuhan pribadi 13%.

"Saya juga melaporkan bahwa realisasi tambahan subsidi Kredit Usaha Rakyat sudah mencapai 98,78%, dengan nilai Rp4,9 triliun dari target Rp4,96 triliun," tutur dia.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohamad Hekal menilai BPUM atau BLT UMKM dapat memberikan dampak positif pada sektor UMKM di tengah resesi akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Uang Pensiun PNS Pakai Skema Fully Funded, yang Diterima Lebih Besar atau Kecil?

"Dalam kondisi ekonomi sedang resesi, kita tahu sendiri bahwa kita dalam kondisi minus, overall tahun ini kita minus. Kita harus bisa mementingkan dana ini segera sampai ke masyarakat," katanya dalam siaran pers pada Senin, 8 Februari 2021.

Kendati demikian, Hekal mengungkapkan adanya sejumlah tantangan yang perlu menjadi perbaikan dari penyaluran BPUM atau BLT UMKM, mulai dari perbaikan data hingga persyaratan penerima bantuan.

Oleh karena itu, Hekal menekankan perlunya kemudahan, baik pengajuan maupun penyaluran bantuan yang diwakilkan kepada stakeholder seperti perbankan.

Baca Juga: 6 Manfaat Air Beras untuk Kecantikan Kulit Wajah, Perempuan Korea dan Jepang Rajin Pakai lho!

"Pemerintah untuk cepat memberi bantuan kepada masyarakat. Lebih banyak uang yang bisa diputarkan ke masyarakat dan pelaku UMKM tentu bisa lebih cepat membantu pemulihan ekonomi Indonesia," tutur Hekal.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: dpr.go.id Youtube Sekretariat Kabinet RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x