Network
2. CUKA SARI APEL
Cuka ampuh ini telah terbukti memiliki efek pemutihan pada gigi, serta sifat antibakteri yang berkontribusi terhadap kesehatan mulut.
Namun, penelitian juga menunjukkan bahwa paparan ACV dalam waktu lama dapat melunakkan gigi. Batasi penggunaan sekali seminggu dan hindari kontak yang lama dengan gigi. Cukup kumur-kumur di mulut Anda selama sekitar 2 menit sebelum dibilas dan disikat dengan baik.
3. STROBERI
Banyak orang menggembar-gemborkan penggunaan stroberi sebagai solusi pemutihan yang efektif. Mengklaim bahwa asam malat yang ada dalam buah ini dapat mengurangi munculnya noda permukaan pada gigi.
Menghancurkan stroberi dan mencampurnya dengan soda kue dapat membuat gigi lebih putih. Pastikan untuk membatasi penggunaan obat ini hingga 1-2 kali per minggu, karena penggunaan yang berlebihan dapat merusak email.
Baca Juga: Jungkook BTS Terancam Tidak Bisa Beli Sikat Gigi Favoritnya Lagi, Kenapa?
4. HINDARI MENODAI MINUMAN
Soda, anggur merah, kopi, dan teh hitam adalah penyebab yang paling bersalah dalam hal menodai gigi. Meskipun menghapus minuman ini dari diet Anda sepenuhnya merupakan kejahatan, cobalah membatasi paparan Anda dengan minum dari sedotan dan menyikat gigi langsung sesudahnya.
Jika Anda mengalami perubahan warna yang parah, mungkin bijaksana untuk mengurangi jumlah minuman pewarna yang Anda minum setiap minggu.
5. HIDROGEN PEROKSIDA
Hidrogen peroksida telah lama digunakan sebagai bahan desinfektan untuk luka kecil dan goresan. Kekuatan desinfektan ini juga dapat digunakan untuk membasmi bakteri mulut yang berbahaya dan memutihkan putih mutiara itu tanpa merusak bahan kimia.
Gunakan konsentrasi yang diencerkan, sekitar 1,5-3% sebagai obat kumur sebelum menyikat gigi. Pastikan untuk membilasnya secara menyeluruh dan batasi penggunaan seminggu sekali untuk menghindari kerusakan email.
6. SIKAT & FLOSS SECARA TERATUR
Kadang-kadang bisa mudah untuk membiarkan kebersihan gigi jatuh di pinggir jalan. Pastikan untuk rajin menyikat gigi dan flossing, karena ini adalah cara paling efektif untuk membatasi penumpukan dan pewarnaan makanan.
