Sembuhkan Luka Batinmu dengan Lakukan Sesi Ho’oponopono Pribadi, Simak Apa Itu Inner Child?

- 12 Desember 2022, 20:00 WIB
Sembuhkan Luka Bhatin Inner Child
Sembuhkan Luka Bhatin Inner Child /Rinda Saparinda/pixabay

BANDUNGRAYA.ID- Setiap orang memiliki kenangan masa kecil yang berbeda-beda. Banyak yang memiliki kenangan manis, namun juga kenangan pahit yang membuat luka batin.

Kedua kenangan tersebut akan terus melekat di bawah alam sadar seseorang sampai kapanpun. Menjadi pengalaman yang akan mempengaruhi sikap dan karakter seseorang.

Pengalaman dan peristiwa itu akan sangat mempengaruhi seluruh aspek tumbuh kembang hingga cara mengekspresikan diri saat dewasa, itulah inner child, bagian dari masa lalu seseorang yang membentuknya hingga seperti ini, di masa kini.

Baca Juga: Libur Telah Tiba! Nikmati Tahun Baru dengan Staycation di Hotel Bintang 4 Garut, Cuma Rp300 Ribuan Aja Loh

Dikutip dari Pijarpsikologi.org, karakteristik individu dengan inner child yang terluka yaitu memiliki masalah pada kepercayaan, keintiman, perilaku adiktif dan kompulsif, serta memiliki hubungan ketergantungan dengan orang lain.

Hal ini mengakibatkan ketika dewasa akan memunculkan perilaku-perilaku pertahanan diri terhadap ‘bahaya’ yang dibentuk oleh lingkungan dan merupakan manifestasi dari kehidupan di masa kecil, seperti perilaku yang tidak percaya diri, mudah marah, memiliki kecemasan tinggi, ketakutan akan disakiti oleh orang lain dan merasa tidak aman.

Berikut tanda inner child seseorang masih atau sedang terluka, antara lain:

  • Memiliki rasa percaya diri yang rendah.
  • Cenderung ingin membahagiakan semua orang dan sulit membuat batasan.
  • Merasa cemas saat dihadapkan dengan sesuatu yang baru.
  • Sering merasa bersalah dan selalu berusaha menjadi yang terdepan.
  • Menunjukkan sikap perfeksionis.
  • Selalu mengkritik diri sendiri dan sering merasa malu.
  • Menaruh curiga pada orang lain, tetapi merasa takut jika ditinggalkan.
  • Senang terlibat masalah dengan orang lain, tetapi selalu berusaha menghindari konflik.

Baca Juga: Keren! Deddy Corbuzier Jalani Tugas Ini Usai Terima Jabatan Letnan Kolonel Tituler

Dilansir dari Satu Persen (Sembiring, 2020), ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkanya :

1. Dengan menuliskan pengalaman dan perasaan buruk


Menuliskan kenangan buruk dan rasa sakit masa lalu akan membantu kita mencurahkan segala emosi negatif yang telah lama dipendam.

Meskipun hal tersebut membuat kita mengingat dan merasakan kembali luka yang dimiliki, namun setelah melaluinya kita dapat merasa lebih lega dan mencoba untuk menerima dan berdamai dengan luka tersebut.

2. Membuka Diri

Dalam melakukan proses penyembuhan memerlukan waktu dan proses yang panjang, bahkan dapat berlangsung seumur hidup.

Baca Juga: Intip Bocoran Sinopsis Sinetron SCTV Tajwid Cinta Sore Ini, Senin 12 Desember: Gawat! Oki Mau Lamar Syifa?

Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu membuka diri dalam setiap proses terhadap kemungkinan adanya hal-hal baru yang akan kita sadari dari masa lalu.

3. Melakukan Sesi Ho’oponopono Pribadi

Ho’oponopono adalah proses memaafkan yang berasal dari Hawai, yang membantu kita membangun kembali hubungan dengan orang lain, tidak terkecuali dengan inner child.

Langkah yang dilakukan dengan meluangkan waktu menyendiri dan melakukan self talk :

“I am sorry”. Katakanlah pada diri sendiri karena telah memendam emosi negatif dan tidak berusaha menyembuhkannya

“Please forgive me”. Katakanlah rasa maaf yang mendalam pada inner child kita karena tidak peduli dan bahkan mencoba melupakannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan self love.

Baca Juga: Messi Absen di Laga Semifinal Piala Dunia 2022 Qatar Kontra Kroasia? Begini Kata FIFA

“I love you”. Ungkapkanlah bahwa apapun yang terjadi, kita harus mencintai diri kita tanpa syarat. Mencintai diri sendiri karena telah bertahan sejauh ini.

“Thank You”. Tunjukanlah rasa syukur akan kehidupan yang kita punya, termasuk pengalaman yang telah membentuk sosok kita yang sekarang, serta rasa syukur pada inner child yang telah bertahan dari luka yang pernah ada sebelumnya.

Setiap orang memiliki inner child dengan kapasitas luka dan proses penyembuhan masing-masing, it’s okay to not be okay. Sadari dan rangkul inner child kita.

Lalu mencoba untuk memaafkan, dengan memaafkan bukan berarti kita mengalah pada keadaan tetapi sebagai salah satu fase di mana kita bisa melepaskan rasa bersalah, rasa amarah dan rasa benci, baik pada diri kita atau orang lain.

Baca Juga: Drakor Terbaru Song Joong Ki Reborn Rich Episode 11 Sudah Tayang? Lengkap dengan Link Nonton, Tinggal Klik!

Jika kita mengabaikan inner child juga akan menciptakan rasa sakit yang tiada ujungnya hingga dapat diturunkan pada generasi selanjutnya. Tentu saja, kita tidak ingin hal tersebut terjadi.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk menerima, memaafkan, dan mencintai inner child dalam diri kita bagaimanapun keadaannya.***

Editor: Raabi Ghulamin Halim

Sumber: pijarpsikologi.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah