Bahkan Ia juga menyinggung soal logo Pemkab dalam poster acara komunitas trail yang ternyata telah dicatut tanpa izin dan menimbulkan kerugian bagi pihaknya.
“Perihal logo Pemkab Bandung yang dicatut di Flyer Acara, hal tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan saya dan kita pastikan bahwa logo Pemkab telah dicatut tanpa izin. Tentunya kami sangat merasa dirugikan atas kejadian ini,” ujar Dadang Supriatna.
Ia pun akan menegur panitia acara dan meminta agar semua pihak yang terlibat bisa bertanggung jawab terhadap peristiwa ricuh yang telah terjadi di Ranca Upas, Ciwidey, Bandung.
“Kami akan menindak lanjuti peristiwa ini. Panitia acara serta pihak yang turut mendukung penyelenggaraan acara harus ikut bertanggung jawab atas kejadian ini,” tegasnya.
Sementara salah seorang petani yang turut merawat serta membudidayakan bunga rawa di Ranca Upas menyampaikan kekesalannya kepada pihak yang memberikan izin terkait acara tersebut.
“Khususnya kepada pihak perhutani yang memberikan izin dan kebijakan, lihat nih dampaknya. Seperti ini, hancur,” kata salah seorang petani bernama Uprit dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @mang_uprit_mangprang79.
Ia berharap semua pihak dapat giat melestarikan lingkungan dan menanam bunga rawa agar bisa berkembang dan dikenal hingga ke generasi masa depan.
“Yuk kita giat ke rawa, tanam lagi, saya ingin melestarikan dan memperbanyak agar bunga ini tidak hanya sekedar cerita. Tapi juga harus tetap ada,”pungkasnya.***