PR BANDUNGRAYA – Setiap tanggal 2 Oktober, Indonesia memperingati hari Batik Nasional. Batik telah menjadi warisan budaya bagi masyarakat Indonesia. Pada tanggal tersebut pula, UNESCO meresmikan bahwa Batik merupakan warisan budaya asli Indonesia.
Seiring dengan berbagai perkembangan zaman pada tampilan busana, Batik cenderung dianggap sebagai busana formal yang begitu tua, karena kebanyakan dari mereka yang menggunakan Batik adalah orang tua.
Akan tetapi, kini Batik memiliki suatu nilai lebih di mata para perancang busana Tanah Air yang mulai berkarya melalui Batik.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Tiongkok Berangsur Pulih, Pekan Emas Dimanfaatkan 97 Juta Warga untuk Liburan
Untuk dapat mengikuti perkembangan zaman para perancang busana memperhitungkan dan menyesuaikan selera seperti apa yang diinginkan oleh pasar agar Batik digunakan oleh berbagai kalangan.
Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Antara, perancang busana Priscilla Saputro dari Batik Nyonya Indo mengatakan bahwa busana batik dapat menjadi modis dan modern.
1. Motif klasik dan warna kontemporer
Baca Juga: Perilisan Film Seri James Bond No Time to Die Kembali Diundur, Ini Jadwal Barunya
“Motif klasik membuat kita tetap konsisten dengan peninggalan batik-batik kuno. Warna kontemporer membuatnya terlihat modern dan mudah diterima berbagai kalangan,” ucapnya.
Dengan hal ini, kata Priscilla, Batik dapat diubah sesuai dengan selera, pemilihan motif klasik dapat dipertahankan sebagai bentuk karakter dari budaya. Sehingga hal ini menjadi angin baru bahwa batik bisa digunakan oleh siapapun dan Batik bisa terus hidup dari generasi ke generasi.