Hoaks Semakin Menjamur dan Merajalela, Simak 7 Langkah Menghindarinya

- 9 Oktober 2020, 20:38 WIB
Ilustrasi hoaks.
Ilustrasi hoaks. /PIXABAY/Markus Winkler

Oleh karena itu, apabila anda menjumpai berita dengan judul yang provokatif, sebaiknya anda terlebih dahulu untuk mencari referensi berita serupa dari situs online resmi, kemudian anda bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan begitu, setidaknya anda sebagai pembaca dapat memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

2. Cermati Alamat Situs

Untuk informasi yang diperoleh dari situs atau mencantumkan link, cermatilah dengan teliti alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs online yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi, misalnya yang menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dipastikan meragukan.

Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia telah terdapat sekitar 43.000 situs yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang telah terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300 situs. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs tidak resmi yang berpotensi menyebarkan berita hoaks di internet yang mesti kita waspadai.

Baca Juga: Gempa Hari Ini Guncang Sulawesi Tenggara, BMKG Imbau Jangan Terpengaruh Isu Tak Bertanggung Jawab

3. Periksa Fakta atau Kebenarannya

Anda perhatikan dari mana asal berita dan siapa sumbernya? Apakah berasal dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila informasi tersebut berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat. Perhatikan keberimbangan sumber berita tersebut. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran informasi yang utuh.

Hal lain yang perlu untuk diamati adalah perbedaan antara berita yang telah dibuat berdasarkan fakta dan opini. Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti nyata, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari pembuat berita sehingga memiliki kecenderungan yang bersifat subyektif.

4. Cek Keaslian Foto dan Video

Di era teknologi digital yang berkembang saat ini , bukan hanya konten berupa teks yang dapat dimanipulasi, melainkan juga konten lain yang berupa foto dan video. Ada kalanya pembuat berita hoax juga mengedit foto dan video untuk memprovokasi pembaca.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x