Network
PR BANDUNGRAYA – Mungkin kamu pernah mendengar jika golongan darah seseorang menentukan dan berhubungan dengan kepribadian orang tersebut.
Misal, jika golongan darah A maka memiliki kepribadian yang kalem, jika golongan darah B maka punya kepribadian ambisi tinggi dan lainnya.
Golongan darah pertama kali ditemukan pada tahun 1901 oleh dokter Austria Karl Landsteiner. Penemuan itu menjadi monumental.
Baca Juga: Pasca Kedatangan Habib Rizieq, Sejumlah Massa Ditemukan Pingsan hingga Penjual Ikan Tewas
Akhirnya menjadi salah satu prestasi medis terbesar umat manusia, namun penelitian ini juga berubah menjadi tujuan yang gelap. Pada awal abad ke-20 pemikiran rasial dan eugenika semakin populer di seluruh dunia.
Nazi akan terobsesi dengan gagasan kemurnian darah. Jenis darah yang berbeda diyakini sesuai dengan ras yang berbeda, dan meskipun rasio jenis darah bervariasi berdasarkan etnis.
Para peneliti saat ini juga menganggap karakteristik ras yang berbeda sesuai dengan jenis darah.
Di banyak negara, termasuk India, orang biasanya memperhatikan tanda calon pasangan untuk memeriksa tingkat kompatibilitasnya.
Baca Juga: Jadi Rebutan, Ini Besaran Gaji dan Tunjangan PNS yang Diterima Jika Lolos Seleksi
Tetapi orang Jepang suka melakukan sesuatu yang sedikit berbeda. Mereka tidak bergantung pada informasi dan tanda astrologi saja, melainkan pada golongan darah untuk pencocokan dan informasi kepribadian.
