Kronologi Penangkapan Putri Latifa dari Dubai yang Kini Bikin Geger Publik Setelah Minta Pertolongan

17 Februari 2021, 12:11 WIB
Kolase potret Putri Latifa dan ayahnya, miliarder penguasa Dubai Mohammed bin Rashid al Maktoum. /Tangkapan layar YouTube Reuters dan Instagram.com/@hhshkmohd

PR BANDUNGRAYA – Baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan Putri Latifa dari Dubai berada di dalam kamar mandi sebuah vila yang diakui sang putri sebagai penjara tempat dirinya disekap oleh sang ayah, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum.

Dalam video yang kini sudah tidak bisa diakses kembali tersebut, Putri Latifa meminta pertolongan dari teman-temannya karena dirinya sudah tidak tahan disiksa dan dipenjarakan oleh ayahnya sendiri yang merupakan penguasa Dubai sekaligus wakil presiden dan perdana menteri Uni Emirat Arab.

Sheikha Latifa bint Mohammed al-Maktoum atau kerap dikenal warganet sebagai Putri Latifa adalah putri dari Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum dengan seorang perempuan Algeria bernama Horriya Ahmed.

Baca Juga: Viral Video Putri Latifa Mengaku Disekap oleh Ayahnya Sendiri di Sebuah Vila dan Meminta Pertolongan

Menurut Putri Latifa, dirinya dan kakaknya, Putri Shamsa, kerap kali diperlakukan secara tidak manusiawi oleh keluarga sang ayah lantaran latar belakang ibu mereka yang tidak begitu elit.

Putri Latifa juga menuduh Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum sebagai seorang pembunuh.

Sebelumnya, Putri Latifa sudah sempat berusaha kabur dari Dubai bersama dengan temannya yang juga guru bela dirinya yaitu Tiina Jauhiainen.

Untuk memastikan aksi kaburnya berhasil, Putri Latifa sudah terlebih dahulu menghubungi Hervé Jaubert yang merupakan mantan mata-mata Prancis.

Baca Juga: Demi Bertahan Hidup, Kakek Berusia 85 Tahun di Bandung Tetap Menarik Becak

Putri Latifa, Tiina Jauhiainen, dan Hervé Jaubert bertemu di atas kapal yacht milik Jaubert dan mereka berkelana di Samudra Hindia selama seminggu penuh.

Namun kapal yacht Hervé Jaubert dipaksa berlabuh di Goa dan Putri Latifa langsung ditangkap oleh para penjaga pantai India.

Tiina Jauhiainen mengakui dirinya merasa sangat ketakutan ketika melihat Putri Latifa diseret paksa oleh sekumpulan petugas sembari berteriak-teriak agar ada orang yang datang dan menyelematkannya.

Sejak peristiwa penangkapan di Goa tersebut, Putri Latifa sudah tidak pernah terlihat di depan publik lagi.

Baca Juga: Mengenal Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama di Indonesia yang Muncul di Google Doodle Hari Ini

Berdasarkan keterangan kerabat dekat Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, Putri Latifa sudah aman di Dubai.

Pihak keluarga kerajaan Dubai bahkan merilis video Putri Latifa sedang dikunjungi oleh Mantan Presiden Irlandia Mary Robinson di rumahnya akhir tahun lalu.

Tidak hanya Putri Latifa saja yang berusaha kabur, sang kakak yaitu Putri Shamsa pun sudah pernah melarikan diri ketika sedang liburan keluarga ke kediaman mereka di Surrey, Inggris, di bulan Juli 2000.

Sebulan setelah Putri Shamsa melarikan diri, ia ditemukan oleh pengawal Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum dan diseret pulang ke Dubai dengan menggunakan jet pribadi.

Baca Juga: Diduga Akibat Belajar Tatap Muka, 375 Santri Ponpes Persis di Tasikmalaya Positif Covid-19

Di bulan Juni 2002, Putri Latifa yang baru berusia 16 tahun mencoba untuk melarikan diri dari Uni Emirat Arab untuk pertama kalinya.

Namun di perbatasan Uni Emirat Arab dan Oman, Putri Latifa ditangkap dan diseret pulang ke Dubai untuk dipenjarakan selama tiga tahun empat bulan.

Pada tahun 2010, Putri Latifa bertemu dengan pelatih bela diri bernama Tiina Jauhiainen. Tina Jauhiainen kemudian menjadi sahabat terdekat dari Putri Latifa.

Setahun kemudian Putri Latifa menghubungi Hervé Jaubert untuk merencanakan pelariannya dari Dubai.

Lalu pada 24 Februari 2018, Putri Latifa dan Tiina Jauhiainen bertemu Hervé Jaubert untuk bersama-sama pergi ke India untuk selanjutnya terbang ke Amerika Serikat dan meminta perlindungan di sana.

Baca Juga: Jurgen Klopp Gembira Saat Liverpool Tekuk RB Leipzig dengan Skor 2-0 di Liga Champions

Pada 4 Maret 2018, kapal yang ditumpangi Putri Latifa, Tiina Jauhiainen, dan Hervé Jaubert dipaksa berlabuh oleh penjaga pantai India juga pasukan khusus Uni Emirat Arab.

Putri Latifa diseret dari kapal sementara Tiina Jauhiainen dan seluruh kru kapal ditangkap pasukan khusus Uni Emirat Arab dan baru dilepaskan selang dua minggu kemudian.

Pada Desember 2018, juru bicara Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum mengatakan kepada media bahwa Putri Latifa sedang aman dan baik-baik saja di tanah kelahirannya di Dubai.

Kemudian memasuki April 2019, Putri Haya yang merupakan istri kedua dari Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum melarikan diri dari Dubai ke Inggris.

Baca Juga: Liga Champions Hari Ini: Kylian Mbappe Bukanlah yang Pertama Cetak Trigol di Camp Nou, Lantas Siapa?

Pelarian Putri Haya tersebut sepertinya memberikan titik terang seputar kondisi Putri Latifa.

Pada tahun 2020, pengacara bernama David Haigh akhirnya menyadari bahwa usahanya menghubungi Putri Latifa tidak pernah berhasil.

Di bulan Februari 2021, mantan anggota komisi hak asasi manusia PBB, Mary Robinson mengatakan bahwa ia sangat khawatir dengan kondisi Putri Latifa.

Itulah kronologi penangkapan serta kejadian kurang mengenakkan yang terjadi terhadap Putri Latifa, putri dari Dubai sekaligus anak kandung dari Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, penguasa Dubai, wakil presiden, sekaligus perdana menteri Uni Emirat Arab.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler