39 Lumba-lumba Tewas Diduga akibat Tumpahnya 3.600 Ton Minyak di Lautan Mauritius

31 Agustus 2020, 15:34 WIB
Ilustrasi lumba-lumba. /PIXABAY/PublicDomainImages

PR BANDUNGRAYA – Keprihatinan datang di daerah perairan Mauritius sejak awal bulan Agustus 2020.

Pasalnya negara tersebut tengah menghadapi situasi darurat karena kapal MV Wakashio dari Jepang mengalami kebocoran tangki bahan bakar daerah perairan Mauritius.

Kebocoran tangki bahan bakar dari kapal tersebut diketahui sebanyak 3.600 ton tumpah ke daerah perairan pesisir Pointe d’Esny.

Baca Juga: Cara Klaim Token Listrik PLN Gratis 450 dan 900 VA Bulan September 2020, Via WhatsApp dan Website

Akibatnya, banyak menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan, bahkan bencana tumpahan minyak ini juga memakan banyak korban.

Dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari World of Buzz, bencana tumpahan minyak di Mauritius ini juga membuat belasan ekor lumba-lumba mati mendadak.

Setidaknya ada 39 lumba-lumba yang baru diketahui tewas, diduga akibat kebocoran minyak tersebut.

Bukan hanya itu, warga setempat melihat ada 14-15 ekor lumba-lumba yang tengah berjuang mempertaruhkan nyawa mereka demi bisa keluar dari daerah berbahaya tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Covid-19 dari Tiongkok Dikabarkan Dapat Mengakibatkan Mandul

Melihat kondisi tersebut, lembaga Konservasi Kemaritiman Mauritius, Jacqueline Sauzier memberikan penjelasan bahwa kejadian bocoran tangki bahan bakar dari kapal tersebut menjadi yang pertama di lautan dunia.

“Ini adalah kali pertama minyak seperti ini tumpah di lautan. Belum pernah ada studi yang membahas kejadian seperti ini sebelumnya terjadi di dunia,” katanya.

Organisasi Greenpeace ikut bertindak dengan meminta kepada pemerintah Mauritius untuk mengambil tindakan tegas akibat insiden tersebut.

Mereka meminta pemerintah untuk melakukan penyelidikan demi mengetahui penyebab karamnya kapal MV Wakashio di daerah tersebut.

Baca Juga: Kang Sora Lepas Masa Lajangnya, Acara Pernikahan Digelar Secara Tertutup

Kapal MV Wakashio, yang diyakini membawa sekitar 4.00 ton bahan bakar minya, kanda di karang di lepas pantai pulau Samudra Hindia, pada 25 Juli 2020 lalu.

Mauritius sendiri adalah rumah bagi terumbu karang yang terkenal di dunia, dan tempat pariwisata yang menjadi pusat ekonomi bagi penduduk setempat.

Bahan bakar yang bocor telah dialihkan dari Mauritius ke kapal lain dengan bantuan helikopter yang dimiliki oleh perusahaan Jepang, Nagashiki Shipping.

Penduduk setempat berharap efek tumpahan minyak yang ada di lokasi itu segera diatasi, demi keberlangsungan hidup lingkungan dan hewan di perairan tersebut.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler