Observatorium Angkasa SOFIA Milik NASA Temukan Air di Bulan, Apakah Jadi Tanda Kehidupan?

27 Oktober 2020, 11:59 WIB
Ilustrasi permukaan bulan. /PIXABAY/Reimund Bertrams

PR BANDUNGRAYA - Air merupakan substansi utama sumber kehidupan bagi makhluk yang didasari karbon.

Sudah sejak lama para ilmuwan mencari jejak-jejak air di luar angkasa demi menemukan tanda-tanda kehidupan.

Kabar terbaru dari NASA mungkin dapat menjadi langkah selanjutnya dalam penelitian pencarian tanda kehidupan di luar bumi yang kita tinggali.

Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Perhatikan Syarat Ini Agar Bisa Naik Pesawat di Tengah Pandemi Covid-19

NASA mengkonfirmasi Observatorium Stratosfer untuk Astronomi Inframerah (SOFIA) miliknya telah menemukan air di permukaan bulan yang terkena matahari untuk pertama kalinya.

Penemuan ini mengindikasikan bahwa air mungkin dapat disebarkan sepanjang permukaan bulan, serta tidak terbatas hanya pada permukaan yang dingin dan dan tertutup bayangan.

Molekul air (H2O) dilaporkan ditemukan oleh SOFIA di Kawah Clavius, salah satu kawah terbesar yang terlihat dari bumi, di belahan selatan bulan.

Baca Juga: Kabar Baik, 12,4 Juta Pekerja Siap Terima Subsidi Gaji, Dipastikan Cair Jika Penuhi Syarat Ini

Sebelumnya, ketika astronot Apollo kembali dari bulan pada 1969 yang lalu, mereka mengira permukaan bulan benar-benar kering.

Kemudian, penelitian lanjutan menemukan bahwa air beku ternyata ada di bagian gelap dan tertutup bayangan di beberapa tempat di permukaan bulan.

Menggunakan SOFIA, akhirnya NASA menemukan air pertama kalinya yang terdapat di permukaan yang terkena cahaya matahari.

Baca Juga: Dulu Hidup dari Upah Mengantar Koran, Sekarang Harry Styles Jadi Investor Konser Manchester Rp6,7 T

Para ilmuwan berpikir bahwa air tersebut bisa saja tersimpan di dalam struktur-struktur kecil dan tidak lebih besar dari ujung pensil.

Berdasarkan keterangan NASA pada media sosialnya, air tersebut kemungkinan berasal dari tabrakan meteorit atau terbentuk dari interaksi partikel energi yang dikeluarkan matahari.

Banyaknya air yang terdeteksi hanya sedikit, dan air tersebut terperangkap dalam material ‘tanah’ bulan bervolume sejumlah satu meter kubik.

Baca Juga: Emmanuel Macron Disebut Kehilangan Kendali, Pemimpin Oposisi: Prancis Sedang Direndahkan, Dihina

Jumlah tersebut tergolong sedikit, mengingat jumlahnya 100 kali lebih sedikit dari air yang ditemukan di Gurun Sahara.

Akan tetapi, air yang sedikit itu tetap merupakan sumber berharga yang menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai bagaimana bisa hal tersebut terdapat di permukaan bulan yang kasar dan tanpa udara.

Seperti yang kita tahu, air merupakan sumber kehidupan yang sangat berharga, apalagi di luar angkasa.

Baca Juga: Kalahkan Rekor ‘Sprited Away’, Box Office Anime 'Demon Slayer' Raup Rp1,4 Triliun dalam 10 Hari

Oleh sebab itu, penemuan ini merupakan salah satu kabar baik mengenai kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi.

Sementara itu, ilmuwan masih terus mencari tahu apakah air yang ditemukan SOFIA di bulan tersebut dapat diakses dengan mudah atau tidak.

Di bawah naungan program Artemis yang akan meluncurkan wanita dan pria ke bulan tahun 20024 mendatang, NASA berharap dapat mempelajari lebih jauh mengenai penemuan air dan berlanjut pada Langkah besar selanjutnya, yaitu membangun lingkungan bagi manusia pada akhir dekade.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: NASA

Tags

Terkini

Terpopuler