Topan Goni Diperkirakan Akan Menghatam Filipina, Ribuan Warga Dievakuasi

31 Oktober 2020, 20:16 WIB
Ilustrasi Topan Goni, badai besar yang diprediksi terjang wilayah Filipina pada Minggu, 1 November 2020. /Pixabay/skeeze/

PR BANDUNGRAYA - Topan Goni diperkirakan akan menghantam Filipina, setelah sebelumnya Badai Molave menerjang kawasan tersebut, dan menewaskan sekira 22 orang, serta menyebabkan banjir yang menggenangi beberapa desa yang berada di dataran rendah.

Sebelum melintasi pulau utama Luzon, topan Goni diperkirakan akan menghantam Pulau Catanduanes, Filipina pada Minggu pagi waktu setempat.

Kecepatan angin diprediksi mencapai 215 kilometer (km) per jam dan akan terus meningkat, dengan hembusan hingga 265 km per jam.

Baca Juga: Waspada Ada Gejala Baru dari Virus Corona, Dinamakan Jari Kaki Covid

Topan Goni disebut-sebut akan menjadi topan paling kuat yang menerjang Filipina, yang akan menyebabkan kerusakan dan bencana banjir.

Pemerintah Filipina telah merilis peringatan dini, dan meminta beberapa pihak terkait untuk melakukan antisipasi dan evakuasi.

Juru bicara dewan manajemen dan pengurangan risiko bencana nasional, Mark Timbal mengatakan hampir satu juta warga di Filipina telah dievakuasi, pada Sabtu 31 Oktober 2020.

Baca Juga: Peserta Merasa Dirugikan Gegara Psikotes, Ada Petisi Transparasi CPNS 2019 untuk Kementerian PUPR

"Sepertinya kita akan mendapat angin kencang, meningkatkan kemungkinan banjir dan tanah longsor yang meluas," ujar Mark sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Channel News Asia.

Topan Goni diperkirakan akan menjadi topan paling kuat yang akan melanda Filipina, setelah topan Haiyan menerjang pada 2013, dan menewaskan lebih dari 6.300 orang.

Sementara seorang pejabat dari badan bencana setempat mengatakan, evakuasi mulai dilakukan di daerah pesisir, dan rawan longsor yang berada di provinsi Camarines Norte dan Camarines Sur.

Baca Juga: Vaksinasi Korea Selatan Kembali Menelan Korban Jiwa, Update Terbaru Tewaskan Total 83 Orang

Sedangkan pemerintah provinsi Albay, akan memerintahkan penduduk di daerah berisiko rawan bencana untuk meninggalkan rumah mereka.

Terkait hal tersebut, pihak pemerintah menghadapi rintangan lain, karena jarak sosial perlu diberlakukan di pusat-pusat evakuasi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sebagaimana diketahui, Filipina memiliki infeksi dan kematian Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.

Baca Juga: Halloween 2020, Berikut Rekomendasi Film Horor yang Wajib Ditonton dan Tentunya Memacu Adrenalin

Sekolah yang telah ditutup sejak awal pandemi Covid-19, dialih fungsikan sebagai tempat penampungan darurat, serta pusat evakuasi dan gimnasium yang dikelola pemerintah.

Topan Goni, yang bergerak ke arah barat pada jarak 20 km dari Samudra Pasifik, akan memicu hujan dengan intensitas tinggi di ibu kota, serta 14 provinsi lainnya pada Sabtu malam.

Selain itu, topan Goni berpotensi menjadi ancaman banjir, dan tanah longsor, sedangkan topan Atsani mulai menguat di luar Filipina.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler