Buntut Panjang Pernyataan Marcon Muslim Bangladesh Desak Hentikan Hubungan Diplomatik dengan Prancis

2 November 2020, 20:36 WIB
Bangladesh Kirim Pasukan untuk Hentikan Pertempuran Geng Narkoba Rohingya, Tewaskan 7 Orang. /jorono

PR BANDUNG RAYA - Pernyataan Presiden Emmanuel Marcon beberapa waktu lalu terkait pandangannya terhadap beberapa insiden yang terjadi di Prancis, telah mendatangkan kecamanan dari umat Muslim di seluruh dunia.

Marcon yang mengizinkan penayangan karikatur Nabi Muhammad di Prancis sebagai aksi solidaritas untuk Samuel Paty, dianggap menghujat Islam, dan melukai perasaan jutaan umat Muslim.

Aksi protes terjadi di negara-negara mayoritas Muslim termasuk Indonesia, Pakistan, Afghanistan dan Bangladesh, yang sama-sama mengecam pernyataan Emmanuel Macron.

Baca Juga: Ada Catatan Bunuh Diri di Rumah Mendiang Komedian Park Ji Sun, Polisi Duga Sang Ibu yang Menulis

Muslim Indonesia menggelar aksi protes dengan berbaris di depan kedutaan besar Prancis, yang dijaga ketat oleh ratusan petugas.

Sekira 2.000 pengunjuk rasa memprotes presiden Prancis terkait dukungan terhadap undang-undang sekuler yang menganggap karikatur menggambarkan Nabi Muhammad sebagai hak yang dilindungi.

Protes juga terjadi di kota-kota lain di Indonesia, termasuk di Surabaya, Makassar, Medan, dan Bandung.

Baca Juga: Komedian Park Ji Sun Meninggal Dunia di Rumahnya, Polisi Temukan Sepucuk Surat

Sedangkan di ibu kota Bangladesh, Dhaka, ribuan pengunjuk rasa yang menuntut pemboikotan produk Prancis dan diakhirinya hubungan negara itu dengan Paris, pada Senin, 2 November 2020.

Sebelumnya, produk Prancis telah diboikot di beberapa negara lainnya, seperti Turki yang bertindak tegas menurunkan barang-barang tersebut dari etalase.

Sementara, puluhan ribu Muslim di seluruh Bangladesh tidak hanya menyerukan boikot, tetapi mendesak pemerintah untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis dalam waktu 24 jam.

Baca Juga: Siarkan Video Editan Insiden GFRIEND Jatuh di Panggung, Fans: GTV Harus Minta Maaf!

"Kami memberikan ultimatum kepada pemerintah untuk mengakhiri hubungan diplomatik dengan Prancis dalam waktu 24 jam," ujar Junayed Babunagari, kepala Hefazat-e-Islam.

"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan mengumumkan tindakan kami selanjutnya," katanya sebagaiaman dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Sedangkan beberapa pengunjuk rasa lainnya membawa potret Macron yang wajahnya dicoret dengan huruf X.

Baca Juga: Ahn Young Mi Langsung Menghentikan Siaran Radio Ketika Mendengar Kabar Park Ji Sun Meninggal Dunia

Hingga saat ini Perdana Menteri pemerintah Bangladesh Sheikh Hasina, belum memberikan tanggapan terhadap tuntutan partai-partai Islam.

Sementara, seorang pejabat kementerian luar negeri memberikan tanggapan bahwa tidak akan memihak siapa pun terkait tuntutan tersebut.

Akan tetapi sebagai upaya antisipasi pemerintah, pihaknya menambahkan bahwa keamanan telah diperketat di kedutaan Prancis.

Sebagaimana diketahui, negara tersebut memiliki hubungan bilateral yang hangat dengan Prancis, yang merupakan tujuan ekspor terbesar keempat untuk industri garmen siap pakai Bangladesh.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler