Para Astronot NASA Memberikan Suara di Pilpres AS 2020 Donald Trump vs Joe Biden, Bagaimana Caranya?

5 November 2020, 06:03 WIB
Bendera Amerika Serikat di salah satu jendela kubah Stasiun Luar Angkasa Internasional (NASA): Begini cara astronot NASA memberikan suaranya untuk pemilihan presiden saat bertugas di luar angkasa. /Dok. Fox News

PR BANDUNGRAYA - Pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) mencapai klimaksnya dengan babak pemungutan suara. Lantas bagaimana para astronot NASA memberikan vote atau suaranya di luar angkasa?

NASA mengungkapkan bahwa mereka memiliki moto 'vote while you float' untuk astronot.

"Seperti bentuk lain dari pemungutan suara tanpa kehadiran, pemungutan suara dari luar angkasa dimulai dengan Federal Postcard Application, atau FPCA," kata NASA di situs webnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo, Taurus, dan Leo Hari Ini 5 November 2020, dari Asmara hingga Keuangan

Melansir dari Fox News, pada aplikasi tersebut terdapat formulir yang sama dan dapat diisi oleh anggota militer dan keluarga mereka saat bertugas di luar AS, begitupun para astronot di luar angkasa.

NASA mencatat, karena astronot pindah ke Houston untuk pelatihan mereka, sebagian besar memilih menjadi penduduk Texas.

“Tentu saja, astronot NASA datang dari mana-mana, jadi mereka yang ingin memberikan suara sebagai penduduk negara asal mereka dapat bekerja dengan pemerintah daerah (kabupaten) mereka untuk membuat pengaturan khusus untuk memberikan suara dari luar angkasa,” tutur NASA.

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

Setelah FCPA disetujui, pegawai daerah yang mengelola pemilihan di daerah asal astronot akan mengirimkan surat suara percobaan ke tim di Pusat Antariksa Johnson NASA. 

Komputer uji stasiun luar angkasa kemudian digunakan untuk menguji apakah itu dapat diisi dan dikirim kembali ke petugas daerah.

"Setelah tes yang berhasil, surat suara elektronik aman yang dihasilkan oleh kantor Panitera Harris County dan kabupaten sekitarnya di Texas, dihubungkan oleh Pusat Kontrol Misi Johnson ke anggota kru pemungutan suara," kata NASA.

Baca Juga: Siap-Siap, Akan Ada Pemekaran 9 Wilayah Baru di Jawa Barat, Berikut Daerah-Daerah yang Diajukan

"Email dengan kredensial (jaminan kerahasiaannya) khusus anggota kru dikirim dari Panitera County ke astronot. Kredensial ini memungkinkan anggota kru untuk mengakses surat suara yang aman," ucap pihak NASA menambahkan.

Para astronot kemudian akan memberikan suara mereka, dan surat suara yang aman dan lengkap akan di-downlink dan dikirim kembali ke Kantor Panitera County melalui email untuk dicatat secara resmi.

“Petugas memiliki kata sandi sendiri untuk memastikan hanya mereka yang dapat membuka surat suara. Ini proses yang cepat, dan astronot harus sudah mengirimkannya sebelum jam 7 malam waktu setempat pada Hari Pemilihan jika memberikan suara sebagai penduduk Texas,” kata NASA. 

Baca Juga: Kenapa? Donald Trump Curiga Ada Kecurangan di Pilpres AS 2020, Begini Respon Joe Biden

Pada 2016, astronot NASA Shane Kimbrough, yang pada saat itu merupakan satu-satunya orang Amerika di luar planet ini, memberikan suara dalam pemilihan presiden dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. 

NASA menjelaskan bahwa sistem itu pertama kali digunakan pada 1997 untuk mantan astronot David Wolf ketika dia menerbangkan misi jangka panjang di stasiun luar angkasa Rusia Mir. Karena misi Wolf berlangsung pada Hari Pemilu, prosesnya disiapkan untuk memungkinkannya memberikan suara di luar angkasa.

Pada Pilpres AS 2020, lebih banyak astronot NASA akan memberikan suara mereka di luar angkasa.

Baca Juga: Pupus Harapan di Pilpres AS 2020, Kanye West Tergoda Pencalonan pada 2024 Usai Unggah Foto Ini

Kate Rubins, misalnya, dijadwalkan untuk meluncur ke laboratorium luar angkasa yang mengorbit pada 14 Oktober di atas pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan dan akan memberikan suara di luar angkasa untuk kedua kalinya.

Rubins juga memberikan suara di luar angkasa empat tahun lalu selama 115 hari bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Dia memilih sebelum kembali ke Bumi pada 30 Oktober 2016.

Tiga astronot lagi seperti Mike Hopkins, Victor Glover dan Shannon Walker juga akan diluncurkan ke stasiun luar angkasa dari Pusat Antariksa Kennedy NASA dengan pesawat luar angkasa SpaceX Crew Dragon pada 31 Oktober. Mereka akan bergabung dalam misi oleh Space Jepang Astronot Agency (JAXA) Soichi Noguchi. 

Baca Juga: Daerah Aliran Sungai Citarum, Upaya Pulihkan Ekonomi di Kabupaten Bandung

Seperti Rubins, Hopkins, Glover dan Walker akan memberikan suara mereka di luar angkasa, menurut NASA.

Cassidy, seorang kapten Angkatan Laut AS yang menghabiskan 11 tahun sebagai anggota Navy SEAL, diluncurkan ke lab luar angkasa yang mengorbit pada 9 April 2020.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Fox News

Tags

Terkini

Terpopuler