Peneliti: Hasil Uji Coba Vaksin Covid-19 Sinovac Menghasilkan Respons Imun Cepat

18 November 2020, 17:19 WIB
ILUSTRASI vaksin Covid-19. /PIXABAY/ fernandozhiminaicela

PR BANDUNGRAYA – Hasil uji coba vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Sinovac Biotech, CoronaVac, memicu respons kekebalan yang cepat. Akan tetapi, tingkat antibodi yang dihasilkan lebih rendah daripada orang yang telah pulih dari Covid-19.

Sementara uji coba tahap awal hingga pertengahan tidak dirancang untuk menilai kemanjuran CoronaVac, para peneliti mengatakan bahwa itu dapat memberikan perlindungan yang cukup, berdasarkan pengalaman mereka dengan vaksin lain dan data dari studi praklinis dengan uji coba pada hewan, kera.

Studi ini menjadi panas setelah berita optimis bulan ini dari pembuat obat Amerika Serikat, Pfizer dan Moderna serta Rusia yang menunjukkan vaksin eksperimental mereka lebih dari 90 persen efektif berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir.

Baca Juga: 7 Zodiak Ini Miliki Kebiasaan Buruk Sangat Menyebalkan: Capricorn Terlalu Percaya Diri, Aquarius?

CoronaVac dan empat vaksin percobaan lainnya yang dikembangkan di Tiongkok saat ini sedang menjalani uji coba tahap akhir untuk menentukan keefektifannya dalam mencegah Covid-19.

Penemuan Sinovac, yang diterbitkan dalam makalah di jurnal medis, The Lancet Infectious Diseases, berasal dari hasil uji klinis fase I dan fase II di Tiongkok yang melibatkan lebih dari 700 peserta.

“Temuan kami menunjukkan bahwa CoronaVac mampu memicu respons antibodi yang cepat dalam empat minggu setelah imunisasi dengan memberikan dua dosis vaksin dengan waktu selama 14 hari,” Zhu Fengcai, salah satu penulis makalah sebagaimana dikutip prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: 15 Tanaman Hias Ini Ajaib! Bisa Tingkatkan Mood dan Jaga Kesehatan Tubuh, Simak Penjelasannya

Para peneliti mengatakan bahwa temuan dari studi besar tahap akhir, atau uji coba fase III, akan sangat penting untuk menentukan apakah respons kekebalan yang dihasilkan oleh CoronaVac cukup untuk melindungi orang dari infeksi virus corona.

Sinovac saat ini menjalankan tiga uji coba tahap III di Indonesia, Brasil, dan Turki. Hasilnya harus diinterpretasikan dengan hati-hati sampai hasil akhir dapat dipublikasikan.

CoronaVac adalah satu dari tiga vaksin Covid-19 percobaan yang telah digunakan Tiongkok untuk menyuntik ratusan ribu orang di bawah program penggunaan darurat.

Baca Juga: Menko Airlangga: UU Cipta Kerja Berantas Pungli dan Praktek Korupsi

Dua vaksin lain dalam program darurat Tiongkok, keduanya dikembangkan oleh institut yang terkait dengan Sinopharm, dan vaksin lain dari CanSino Biologics, juga terbukti aman dan memicu respons kekebalan dalam uji coba tahap awal dan menengah.

Gang Zeng, seorang peneliti Sinovac yang terlibat dalam studi CoronaVac, mengatakan bahwa vaksin bisa menjadi pilihan yang menarik karena dapat disimpan pada suhu lemari es normal 2 hingga 8 derajat Celcius dan dapat tetap stabil hingga tiga tahun.

Vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech dan Moderna menggunakan teknologi baru yang disebut RNA messenger sintetis (mRNA) untuk mengaktifkan sistem kekebalan terhadap virus dan membutuhkan penyimpanan yang jauh lebih dingin.

Baca Juga: Penyanyi Wanita Ini Pernah Dirumorkan Kencan dengan Suga, Intip 8 Rumor Gila Lainnya Soal BTS

Vaksin Pfizer harus disimpan dan diangkut pada minus 70 derajat Celcius meskipun dapat disimpan di lemari es biasa hingga lima hari, atau hingga 15 hari dalam kotak pengiriman termal.

Sementara itu, vaksin yang dihasilkan oleh Moderna diharapkan stabil pada suhu lemari es normal selama 30 hari, tetapi untuk penyimpanan hingga enam bulan perlu disimpan pada suhu minus 20 derajat Celcius.

CoronaVac juga sedang dipertimbangkan oleh Brasil dan Indonesia untuk inokulasi dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Lagu Debut aespa Black Mamba Sangat Misterius, Netizen Curiga Ada Teka-teki Soal Member Baru

Indonesia telah meminta otorisasi darurat untuk memulai kampanye vaksinasi massal pada akhir tahun ini dan vaksin yang diproduksi oleh Sinovac dan Sinopharm Tiongkok dijadwalkan untuk digunakan pada tahap awal kampanye.

Sao Paulo Brasil juga berencana untuk meluncurkan CoronaVac pada awal Januari 2021 dan telah menyetujui kesepakatan pasokan dengan Sinovac.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler