Sebagaimana diketahui, beberapa negara Afrika yang paling parah terkena malaria telah berjuang untuk membuat kemajuan yang signifikan sejak 2016.
Baca Juga: 10 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Begini Kronologinya
Penularan malaria melalui nyamuk di banyak bagian dunia, telah menyebabkan separuh populasi global berisiko tertular penyakit dan masih membunuh seorang anak setiap dua menit.
Akan tetapi, pendanaan dan perhatian dunia telah beralih pada penanganan Covid-19, yang membuat kemungkinan kematian pada anak akibat malaria sulit dicegah.
Peter Sands, direktur eksekutif Global Fund untuk memerangi AIDS, tuberkulosis dan malaria, mengatakan temuan laporan WHO sangat tepat waktu.
Baca Juga: Ini 25 Lagu K-Pop Terbaik di Tahun 2020 Pilihan Penggemar, Mulai dari BLACKPINK, BTS hingga Taemin
Peter menambahkan bahwa saat ini dunia kesehatan global, media, dan politik, hanya terpaku pada penangan Covid-19.
Sehingga, melupakan penyakit malaria yang masih menewaskan lebih dari 400.000 orang setiap tahun, yang terutama menyerang pada anak-anak.***