Cerita Kematian Misterius Robert Rayford, Penderita AIDS Pertama di Amerika

- 30 November 2020, 20:06 WIB
Ilustrasi AIDS: Cerita kematian pasien AIDS pertama di Amerika.
Ilustrasi AIDS: Cerita kematian pasien AIDS pertama di Amerika. /PIXABAY/rebcenter_moscow

PR BANDUNGAYA – Hari AIDS Sedunia diperingati tanggal 1 Desember 2020. Sebagai penderita AIDS pertama di Amerika, Robert Rayford menjadi figur penting dalam dunia medis dan sejarah HIV AIDS hingga kini.

Meski begitu, kehidupan Robert Rayford atau sering disingkat menjadi Robert R cukup misterius. Tidak banyak catatan resmi yang ditemukan mengenai keluarga, kehidupan pribadi, atau bahkan makamnya pada awalnya.

Walaupun kehidupan dan kematiannya menyimpan misteri, namanya tetap menjadi salah satu figur penting dalam dunia medis sebagai orang Amerika pertama yang menderita AIDS karena virus HIV.

Baca Juga: Mengulik Kisah Mistis Jenglot, Makhluk Mitologi yang Ditolak Bumi Namun Masih Populer hingga Kini

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari laman National Park Service, seorang remaja Afrika-Amerika mengeluhkan gejala penyakit aneh ke rumah sakit St. Louis City Hospital pada tahun 1968.

Kala itu, dokter yang menanganinya sempat kebingungan dengan rangkaian kombinasi gejala-gejala yang ditunjukan Rayford.

Rayford mengalami pembengkakan di tubuh bagian bawah dan kakinya, sulit bernapas, dan sistem imun yang sangat rendah.

Baca Juga: Prediksi Harga iPhone 12 di Indonesia, Kabar Baik! Izin Edar Sudah Diberikan Negara, Kapan Rilis?

Kepada dokter, Rayford mengaku telah menderita berbagai keluhan tersebut setidaknya sejak tahun 1966 atau dua tahun sebelum dia pergi ke rumah sakit tersebut.

Meski demikian, Rayford disebut sebagai orang yang pendiam, sehingga sulit untuk mengetahui hal-hal yang disembunyikan remaja itu kepada dokternya.

Bagaimana dia bisa terpapar virus itu dan mengapa dia merasa membagikan informasi tentang hal tersebut tidak aman masih menjadi misteri.

Baca Juga: Pria Tua Mengeluh Tak Bisa Bernapas, Setengah Abad Benda Ini Ternyata Bersarang di Hidungnya

Pada awalnya, dokter yang menanganinya menduga Rayford menderita suatu penyakit dari luar negeri, tetapi remaja pun itu nyatanya belum pernah pergi ke luar daerah Midwest, apalagi ke luar negeri.

Meskipun telah menjalankan berbagai tes, kematian Rayford pada tahun 1969 meninggalkan misteri dan membuat para tenaga medis kebingungan.

Kemudian, hasil autopsi jasadnya yang menunjukkan adanya tumor kanker di sekujur tubuh Rayford memberikan setitik petunjuk bagi para tenaga medis.

Baca Juga: Bongkar Keinginan Terselubung Member BLACKPINK, Semua Ingin Menjadi Jisoo, Kenapa?

Kematiannya menjadi misteri selama bertahun-tahun. Hingga pada awal tahun 1980-an, para tenaga medis mulai melihat beberapa tumor kanker serupa pada tubuh pasien lain.

Selama masa pandemi AIDS, para dokter menganggap pasien HIV berusia muda memiliki risiko lebih besar terhadap tumor kanker ini.

Pada 1987, para tenaga medis akhirnya menemukan jejak virus HIV pada sampel darah Robert Rayford.

Baca Juga: Kartu Prakerja Akan Bagikan Rp40 Juta dalam Program Terbarunya, Ini Cara untuk Mendapatkannya

Sebelum HIV dan AIDS diidentifikasi, entah bagaimana Rayford bisa terpapar virus tersebut selama lebih dari satu tahun dan berapa banyak pasien yang menderita penyakit yang sama sehingga menimbulkan pandemi pada tahun 1980.

Meskipun menyimpan banyak misteri, riwayat Robert Rayford dapat menjadi suatu titik terang dalam rumitnya sejarah HIV dan AIDS di Amerika.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: NPS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah