Binatang berbulu yang menjadi salah satu jenis binatang peliharaan favorit manusia itu pun banyak dibiarkan kedinginan di jalanan tanpa ada yang merawat dan memberi makan.
Baca Juga: Status Gunung Semeru di Level 2, Sejumlah Kecamatan di Probolinggo Dihujai Abu Vulkanik
Menurut para relawan, peningkatan drastis jumlah kucing terlantar itu disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.
Karena pandemi, banyak warga dikabarkan telah meninggalkan Pulau Siprus sehingga kucing-kucing yang awalnya dirawat menjadi terlantar.
“Menyedihkan sekali, mereka (kucing-kucing tersebut) tidak tahu caranya bertahan hidup, sumber makanan dari hotel dan restoran kini tidak ada lagi,” kata Dawn Foote, relawan dari Tala Cats Rescue Center, sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari AFP.
Baca Juga: Status Tanggap Darurat Longsor Cimanggung Diperpanjang, Fokus Pencarian 8 Orang Diduga Tertimbun
“Mereka mengalami masa-masa terburuk saat pertama kali ditelantarkan,” tutur Foote.
Menurutnya, biasanya ada orang-orang yang memberi makan dan membawa kucing-kucing liar di daerah tersebut ke dokter hewan ketika sakit. Namun kini kucing-kucing itu terlantar di jalanan.
Kondisi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung berakhir rupanya turut memberi dampak bagi ekosistem binatang di sekitar manusia.
Baca Juga: Wow! Baru Berusia 2 Bulan, aespa Pertama Kalinya Juara 1 dengan Lagu Black Mamba di SBS Inkigayo