Masalahnya, vaksin harus diuji pada manusia secara luas sebelum diberikan kepada ratusan juta, atau bahkan miliaran orang untuk mencegah infeksi virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok tersebut.
Baca Juga: Jakarta hingga Bandung Barat, LSI Denny JA Beberkan 5 Daerah yang Bisa Longgarkan PSBB Mulai Juni
Narasimhan, ketua pengembangan di bisnis vaksin Novartis, mengatakan bahwa produksi vaksin yang cukup untuk dunia juga akan menjadi sebuah tantangan.
Menurutnya, membangun pabrik baru bukan hal yang mudah, Biasanya akan memakan waktu tiga hingga empat tahun.
"Itu terlalu lama. Kita harus menggunakan jaringan yang sudah ada untuk segera memproduksi jumlah yang lebih besar," kata dia.
Baca Juga: Kebun Binatang Bandung Terima Bantuan Pakan Satwa dari Ketua MPR, Pengelola: Cukup untuk Sebulan
Sementara itu, Koordinator nasional Organisasi Kesehatan Dunia WHO di Indonesia, Irmansyah, baru-baru ini juga mengatakan bahwa Indonesia telah didaftarkan untuk mengikuti program uji coba global atau solidarity trial vaksin virus corona atau Covid-19.
Program solidarity trial virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok ini dikoordinasin oleh WHO.
WHO menyebutkan saat ini ada sekira 120 vaksin yang telah diusulkan dari berbagai negara di dunia untuk Covid-19.
Dari ratusan vaksin, hanya enam yang telah memasuki uji klinis dan 70 lainnya masih menjalani evaluasi praklinis. Uji klinis merupakan tahapan vaksin dapat diuji coba ke manusia.***