Tanggal 15 November 2022, Seluruh Kepala Negara Anggota G20 Akan Bertemu

- 7 November 2022, 10:03 WIB
Ilustrasi:Pelaksanaan G20 Indonesia 2022 Semakin Dekat
Ilustrasi:Pelaksanaan G20 Indonesia 2022 Semakin Dekat /

G20 telah turut mengubah wajah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi, dalam skala sangat besar. G20 juga mendorong peningkatan kapasitas pinjaman IMF, serta berbagai development banks utama.

G20 dianggap telah membantu dunia kembali ke jalur pertumbuhan, serta mendorong beberapa reformasi penting di bidang finansial.

G20 juga telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, G20 menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) keluaran OECD, yang kemudian difinalisasikan pada 2015. Melalui BEPS, saat ini 139 negara dan yurisdiksi bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran pajak.

Dalam penanganan pandemi COVID-19, inisiatif G20 dalam penanganan pandemi mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah, Injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, desinfektan, alat medis dan obat-obatan.

Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Bebas Visa Delegasi dan Jurnalis KTT G20 Indonesia 2022, Ini Syaratnya!

Selain itu, G20 juga berperan dalam isu internasional lainnya. Misalnya perdagangan, iklim, dan pembangunan.

Tahun ini, sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang presidensi G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada  akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).

Tema Presidensi G20 Indonesia 2022 sendiri adalah "Recover Together, Recover Stronger".

Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Melalui Presidensi G20 ini, Indonesia berkesempatan menunjukkan kepemimpinannya di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Ajang ini juga merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.***

Halaman:

Editor: Raabi Ghulamin Halim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah