Jadi Orang Terkaya di Dunia, Simak Perjalanan Hidup Elon Musk Pemimpin Tesla dan SpaceX

- 24 Agustus 2020, 16:10 WIB
Pemimpin perusahaan Tesla dan SpaceX, Elon Musk kini jadi orang terkaya keempat dunia.
Pemimpin perusahaan Tesla dan SpaceX, Elon Musk kini jadi orang terkaya keempat dunia. /AFP/Brendan Smialowski

PR BANDUNGRAYA - Elon Musk menjadi salah satu orang terkaya di dunia saat ini. Kisahnya sungguh menginspirasi. Elon Reeve Musk lahir pada 28 Juni 1971, di Pretoria, Afrika Selatan.

Ibu Elon Musk, yang bernama Maye adalah seorang model profesional. Sedangkan ayahnya, Errol Musk adalah seorang insinyur Afrika Selatan yang kaya raya.

Setelah Elon Musk mengalami orang tua yang bercerai ketika ia baru berumur sembilan tahun pada tahun 1979. Kimbal adik laki-laki dari Elon Musk, memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya.

Baca Juga: Meski Sudah Juara Liga Champions, Nasib Coutinho Masih Belum Jelas

Kehidupan Awal Elon Musk

Ketika Elon Musk beranjak usia 10 tahun, ia mulai tertarik dengan dunia komputer. Dia belajar pemrograman sejak dini, bahkan ketika berusia 12 tahun, Elon Musk telah membuat perangkat lunak dan menjualnya. Perangkat lunak pertamanya ialah game yang dia buat bersama Blastar.

Dalam awal karirnya sebagai seorang programmer, Elon Musk berencana untuk membuka arcade video game di dekat sekolah. Namun, urung terealisasi rencana Elon Musk karena mendapat penolakan dari orang tuanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Luhut Binsar Pandjaitan Dikabarkan Minta Pemutihan Koruptor Usai Terbakarnya Kejagung

Saat usianya menginjak 17 tahun, atau tepatnya pada tahun 1989, Elon Musk memutuskan untuk pindah ke Kanada untuk melanjutkan studinya di Queen’s University. Elon Musk mengganti kewarganeraannya untuk menghindari dinas wajib militer di Afrika Selatan.

Elon Musk memperoleh hak kewarganegaraan Kanada pada tahun itu, selain itu juga ia berpikir akan lebih mudah untuk mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat. Elon Musk mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat pada tahun 2002.

Di tahun 1992, Elon Musk memutuskan untuk meninggalkan Kanada untuk mempelajari tentang bisnis dan fisika di Universitas Pennsylvania. Dia lulus dengan gelar sarjana di bidang ekonomi dan melanjutkan gelar sarjana kedua di bidang fisika.

Baca Juga: 5 Inspirasi Gaya dengan Piyama ala Selebritas yang Cocok Dipakai di Luar Rumah

Mendirikan Zip2, Paypal, dan SpaceX

Setelah lulus dari Universitas Pennsylvania, Elon Musk melanjutkan studinya lagi di Universitas Stanford, California untuk mengejar gelar PhD di bidang fisika energi. Namun, saat itu tepat pada saat internet booming, Elon Musk pun keluar dari Stanford dan mendirikan perusahaan Zip2 Corporation pada tahun 1995.

Kala itu, hanya dengan USD28.00 atau sekitar Rp413 juta saat ini, Musk dan adik laki-lakinya Kimbal memulai Zip2, sebuah perusahaan perangkat lunak web yang membantu dalam surat kabar.

Baca Juga: 3 Drama Korea Ini Sukses Besar Gara-gara Angkat Topik Kesehatan Mental, Apa Saja?

Akan tetapi, Zip2 dibeli dan Elon Musk menggunakan uang hasil dari penjualan Zip2 untuk membuat X.com. lanjut, X bergabung dengan perusahaan bernama Confinity dan perusahaan yang saat ini dikenal dengan PayPal. Elon Musk kemudian keluar dari perusahaan tersebut sebelum dibeli oleh eBay pada Oktober 2002.

Lewat akuisisi tersebut, Elon Musk memperoleh miliar pertamanya senilai USD1,5 miliar atau sekitar Rp22 triliun saat ini.

Sesaat sebelum PayPal dijual, Elon Musk sudah mempunyai mimpi ingin pergi ke planet Mars. Pada awal 2002, musk mendirikan perusahaan yang kemudian dikenal sebagai Space Exploration Technologies, atau SpaceX, dengan USD100 juta dari uang yang diterimanya hasil dari penjualan Paypal.

Baca Juga: Hubungan Kian Memanas, Donald Trump Ancam Amerika Serikat Tak Lagi Berbisnis dengan Tiongkok

Tujuan musk menciptakan perusahaan SpaceX adalah membuat penerbangan ke luar angkasa untuk lebih mudah.

Menciptakan Mobil Listrik Tesla

Elon Musk sibuk mendirikan Tesla Motors pada tahun 2003, sebuah peruahaan mobil listrik yang didirikan olehnya, beserta Martin Eberhard, Marc Tarpenning, JB Straubel dan Ian Wright, yang berada di Palo Alto, California.

Baca Juga: Lagi-lagi Anak Tirikan Jin, ARMY Amuk Big Hit Entertainment hingga 'BTS IS 7' Jadi Trending

Elon Musk mengambil peran besar di Tesla, membantu mengembangkan mobil pertamanya, Roadster yang memulai debutnya pada tahun 2006. Sejak itu hingga sekarang, Elon Musk adalah CEO Tesla.

Dirasan belum cukup, Elon Musk mengemukakan ide SolarCity, sebuah perusahaan yang bergerak di energi surya, Elon Musk memberi sepupunya Peter dan Lyndon Rive modal kerja untuk mengembangkan SolarCity pada tahun 2006. Akhir 2016, Tesla membeli SolarCity dengan kesepakatan senola USD2,6 miliar.

Namun diantara SpaceX, Tesla, dan SolarCity, Elon Musk pernah mengalami hampir bangkrut. Tahun 2008 bisa disebut menjadi tahun masa kelamnya, dimana Tesla terus merugi, dan SpaceX mendapati masalah saat meluncurkan roket Falcon 1. Di tahun 2009, Elon Musk bahkan harus melakukan pinjaman untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Timbulkan Banyak Spekulasi, DPR Minta Insiden Kebakaran Kejagung Diusut Tuntas

Akan tetapi, sekalipun di tengah pandemi kekayaan Elon Musk berkat Tesla terus mengalami lonjakan pendapatan yang tajam. Berdasarkan Forbes kekayaan yang dimiliki Elon Musk mencapai USD91,7 miliar atau setara dengan Rp1.353 triliun.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x