Tak Ada Perpanjangan Waktu, Donald Trump Ancam Blokir Aplikasi TikTok jika Tak Kunjung Dijual

- 14 September 2020, 09:58 WIB
Ilustrasi aplikasi TikTok dan bendera AS.
Ilustrasi aplikasi TikTok dan bendera AS. /PIXABAY/iXimus

ByteDance telah menekankan bahwa data tentang pengguna AS disimpan di Amerika, yang juga merupakan tempat investor terbesarnya dan saat ini ByteDance menuntut pemerintah AS untuk mencegah penjualan paksa.

Sejumlah perusahaan Amerika Serikat telah dikaitkan dengan pembelian aplikasi yang berbasis di AS itu, Microsoft disarankan agar mengakuisisi bisnis global perusahaan.

Pada bulan Agustus, Trump mengatakan dia akan mendukung penjualan operasi TikTok di AS ke Microsoft selama pemerintah AS mendapat proporsi yang substansial dari harga jual.

ByteDance dilaporkan menentang penjualan asetnya di luar yang ada di AS, Kanada, Australia dan Selandia Baru.

Baca Juga: Din Syamsuddin Kecam Aksi Penusukan Syekh Ali Jaber, Polri Jangan Mudah Percaya Pelakunya Orang Gila

Perusahaan lain yang disarankan untuk memiliki kepentingan dalam aplikasi tersebut termasuk Twitter, dan Oracle.

Perusahaan manajemen data perusahaan yang kepala eksekutifnya Larry Ellison telah menjadi pendukung presiden Silicon Valley yang terkemuka.

Para ahli yang telah menganalisis aplikasi TikTok tersebut dan menyarankan bahwa ancaman terhadap keamanan AS pada prinsipnya bersifat teoretis, dan mengatakan tidak ada bukti bahwa informasi pribadi dan kepemilikan telah diperoleh oleh negara Tiongkok.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x