Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan adanya hambatan bagi upaya pertolongan karena jet tempur Israel menghantam jalan-jalan utama, menghalangi ambulans dan kendaraan darurat.
Di tengah tragedi ini, para pendeta memutuskan untuk membatalkan perayaan Natal di Bethlehem, kota yang memiliki makna penting dalam tradisi Kristen sebagai tempat kelahiran Yesus.
Paus Fransiskus, dalam Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus di Roma, mengekspresikan keprihatinan atas keadaan di Betlehem dan mengutuk kekerasan yang terus berlanjut.
Umat Kristen Palestina, meskipun terbatas dalam perayaan, tetap menyampaikan doa untuk perdamaian di Gaza. Perayaan Natal di Bethlehem dipenuhi dengan cahaya lilin dan doa, meskipun suasana suram melanda dengan puing-puing di sekitar patung-patung Natal sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat Gaza yang menderita.***