Larangan iklan tersebut merupakan bagian dari kebijakan Google terkait peristiwa sensitif.
Baca Juga: Pertarungan Sarat Gengsi Manny Pacquiao Vs Conor McGregor Akan Dihelat Awal Tahun Depan
Google telah berupaya untuk membatasi konten yang berpotensi dimanfaatkan atau kurang sensitif terhadap peristiwa seperti menawarkan beberapa iklan terkait Covid-19 dengan kebijakan yang sama.
Larangan ini berlaku untuk semua iklan di platform layanan periklanan Google, termasuk streaming video, YouTube, dan Google Ads.
Twitter telah membatalkan iklan politik sejak tahun lalu, sementara Google sebelumnya membatasi cara pengiklan pemilu untuk dapat menargetkan pemilih secara mikro.
Baca Juga: Real Madrid Cetak Kemenangan Pertama di Liga Spanyol, Sergio Ramos Banjir Pujian Warganet
Sebelumnya pada bulan Juni, Facebook telah mengecewakan karyawan dan anggotanya yang telah memutuskan untuk tidak mengambil tindakan atas unggahan Presiden AS Donald Trump.
Lebih dari 900 pengiklan telah menandatangani boikot iklan di Facebook, yang diinisiasi oleh kelompok pembela hak sipil, untuk mendorong raksasa media sosial tersebut mengambil langkah-langkah konkret pada ujaran kebencian dan informasi yang salah.***