PR BANDUNGRAYA - Hanya sekitar 10 menit berjalan kaki dari hiruk pikuk Stasiun JR Shibuya di Tokyo, berdiri sebuah bangunan tiga lantai yang menampung taman botani di dalamnya.
Cukup menarik memang, ada keanekaragaman hayati yang begitu subur ditanam di kawasan komersial yang ramai yang didominasi oleh beton dan kaca.
Lantai pertama Shibuya Fureai Shokubutsu Center (Shibuya City Botanical Garden Fureai) adalah rumah kaca, di mana pengunjung akan disambut oleh sekitar 500 spesies tanaman. Mulai dari papirus, yang digunakan untuk menulis di Mesir kuno, hingga darah naga, yang dikenal memiliki umur yang sangat panjang dan terkadang dapat hidup lebih dari 7.000 tahun.
Baca Juga: Jepang dan Amerika Serikat Jalin Kerja Sama untuk Mendaur Ulang Zat Karbon Dioksida
Ada juga tanaman anthurium, yang biasa dijual di toko bunga.
“Bunga anthurium berkumpul di sekitar paku tengah. Bagian merah yang terlihat seperti kelopak bunga adalah dedaunan,” kata Direktur Taman, Chikako Miyauchi.
Varietas asli anthurium, yang tidak memiliki daun seperti bunga, juga dipamerkan dan terlihat berbeda dari anthurium yang dibiakkan secara selektif yang kita kenal sekarang.
Baca Juga: Ribuan Buruh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Kadin: Upah Minimum Kita Paling Tinggi Sedunia
Tempat lain yang harus dilihat di taman ini adalah Baobab, yang berasal dari Afrika. Pohon yang tumbuh tinggi dan lebat mampu bertahan di musim kemarau dengan menahan air hingga 10 ton. Daging daunnya kaya vitamin dan mineral, dan tampaknya dikonsumsi secara lokal sebagai minuman yang dicampur dengan air atau susu.
“Rasanya seperti limun, dengan rasa manis dan asam, Baobab kami baru berusia 15 tahun dan saya sangat menantikan untuk melihatnya tumbuh,” kata Miyauchi.