Warga Prancis Demo Besar-besaran Tuntut Keadilan, Perdana Menteri Angkat Bicara

- 20 Oktober 2020, 12:50 WIB
Ilustrasi demo.
Ilustrasi demo. /PIXABAY/Niek Verlaan

Paty (47) tewas diluar sekolahnya di pinggiran kota Paris oleh Penyerang berusia 18 tahun. Ketika pelajaran berlangsung awal bulan ini, guru tersebut sempat menunjukkan kepada murid-muridnya kartun Nabi Muhammad.

Kartun tersebut ia tunjukkan ketika kelas tentang kebebasan berekpresi, membuat marah sejumlah orang tua Muslim. Karena, muslim percaya bahwa penggambaran Rasulullah adalah penghujatan.

Paty telah menjadi target kampaye kemarahan di media sosial sebelum akhirnya terbunuh pada Jumat oleh seorang pria asal Chechnya.

Staf di sekolah berusaha menyelesaikan pertengkaran tersebut. Kepala Sekolah mengatur pertemuan dengan orang tua yang tidak senang dengan kejadian tersebut.

Hingga Selasa, 13 Oktober 2020, Kepala Sekolah menjelaskan berhasil menenangkan suasana di sekolah. Namun, pada beberapa waktu kemudian masalahnya meningkat.

Jaksa penuntut mengatakan, penyerang yang ditembak mati oleh polisi setelah itu. Paty dikenal orang yang baik ,dan disukai oleh murid-muridnya.

Baca Juga: Pratinjau Chelsea vs Sevilla di Liga Champions, Berita Tim dan Fakta-Fakta Pertandingan

“Saya tidak dapat membayangkan bagaimana kita sampai pada titik ini,” kata Cecile Ribert Retel, anggota asosiasi orang tua di sekolah, College du Boisd’Aulne.

Castex mengatakan dalam sebuah wawancara di surat kabar Journal du Dimanche bahwa Presiden Emmanuelson Macron dijadwalkan menghadiri pertemuan keamanan dengan para menteri utama sedang mengerjakan strategi untuk melindungi guru dari ancaman.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x